PEUNARON (Waspada.id) : Aparatur desa mengapresiasi kunjungan Bunda PAUD Peunaron, Raudhatul Jannah, ke Gampong Sri Mulya. Padahal untuk mencapai gampong itu harus ditempuh 2-3 jam perjalanan darat menggunakan sepedamotor modifikasi dan berjalan kaki.
“Gampong ini tergolong terpencil, bahkan tahun ini status desa masih sebagai desa tertinggal. Meskipun dalam kondisi jalan berlumpur, namun Bunda PAUD Peunaron bersama bapak camat nekat mengunjungi desa kami, bahkan ikut meninjau lokasi PAUD dan SD,” kata Keuchik Sri Mulya, Sumarlin, kepada Waspada.id, Kamis (11/9).
Dia tidak menyangka, Bunda PAUD akan mengunjugi desa itu yang letaknya berbatasan dengan Kecamatan Simpang Jernih dan Rantau Selamat. “Bukan sekedar mengunjungi PAUD, tapi ikut menyampaikan pesan-pesan moral dari Bunda PAUD Aceh Timur ke orangtua wali serta aparat desa agar ikut terlibat dalam pengembangan PAUD di daerah pedalaman,” kata Sumarlin.
Bunda PAUD Peunaron, Raudhatul Jannah, dikonfirmasi Waspada.id, mengaku telah mengunjungi seluruh PAUD di Peunaron, termasuk PAUD Nurul Ainsyah di Sri Mulya. “Kita juga apresiasi keterbatan aparat desa dalam mengembangkan dan mendukung tumbuh dan kembangnya PAUD di daerah tertinggal itu, bahkan bangunan PAUD juga sudah permenen,” katanya.
Dia mengaku, Peunaron dengan lima desa saat ini memiliki delapan titik PAUD. Bahkan beberapa dusun akan mendirikan tiga titik PAUD lagi, karena sulit menjangkau dengan akses jalan yang berlumpur. “Ada dusun jauh di dalam satu desa, seperti Alur Kijing dan Sp 6 di Gampong Alur Pinang, sehingga di dusun ini perlu PAUD agar anak-anak mampu menjangkaunya,” kata Ny. Raudhatul Jannah. (id77)
