Scroll Untuk Membaca

Aceh

LIRA Soroti Kelangkaan BBM Bersubsidi Di Agara

LIRA Soroti Kelangkaan BBM Bersubsidi Di Agara
Kecil Besar
14px

KUTACANE (Waspada.id) : LSM Lumbung Informasi Aceh Tenggara, menyoroti kelangkaan BBM bersubsidi yang terjadi dalam dua minggu terakhir di Aceh Tenggara.

Fajriansyah, Bupati LSM LIRA Aceh Tenggara kepada Waspada.id, Rabu (08/10) mengaku, heran melihat kelangkaan BBM bersubsidi dalam dua pekan terakhir di Aceh Tenggara, padahal, ada 4 SPBU yang beroperasi, mulai dari di Kampung Melayu Babussalam, Lawe Kihing Kecamatan Bambel, Kuning Kecamatan Bambel dan di Lawe Desky Kecamatan Babul Makmur.

Seharusnya, dengan beroperasinya 4 SPBU di lintasan jalan nasional yang berada di jalur yang ramai dilewati kenderaan bermotor, BBM bersubsidi seperti Pertalit dan beberapa jenis BBM bersubsidi lainnya, tidak akan langka.

Sayangnya, akibat dua SPBU jarang beroperasi dan lebih sering tutup dalam 2 minggu terakhir. BBM bersubsidi jenis Pertalite sering langka, akibatnya, BBM bersubsidi jadi langka dan harganya pun meroket mencekik leher.

Untuk 1 liter pertalite, dijual di kios pengecer Rp14 ribu sampai Rp16 ribu, sedangkan harga Pertamax per liternya dijual Rp15 ribu sampai Rp18 ribu, itu pun susah ditemukan.

Hasil investigasi LSM LIRA ke lapangan, lanjut Fajriansyah, ada dua SPBU di Aceh Tenggara yang sering tutup dan tak menjual BBM bersubsidi. Penyebabnya, pihak SPBU kehabisan kuota. Namun, pihak pengawas beberapa SPBU tak mau menjelaskan berapa kuota pertahunnya.

Sebab itu, agar kelangkaan tidak terjadi di Aceh Tenggara, Fazri menyarankan, agar pihak SPBU segera mencari solusi sehingga masalah kelangkaan BBM bersubsidi segera berakhir. Namun, bila pihak pengelola tak mampu mengelola SPBU mereka, maka kita minta kepada pemerintah daerah untuk mengambil tindakan atau mengambil alih pengelolaan BBM bersubsidi tersebut.

Hasil konfirmasi LIRA pada Ferdi Kurniawan, Sales Branch Manager Aceh II Fuel, membenarkan jika kuota BBM bersubsidi di Aceh Tenggara tahun 2024 ini, akibat kuota tahun lalu yang tidak semuanya ditebus pihak SPBU.

Sebab itu, untuk tahun 2025 ini, alokasi atau kuota BBM bersubsidi di Aceh Tenggara dikurangi dari tahun sebelumnya, karena jatah tahun lalu pun tak semuanya ditebus pihak SPBU di bumi Sepakat Segenep.(id79).

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE