SIGLI (Waspada): Lubang bekas tambang emas yang banyak ditinggalkan penambang di kawasan pegunungan Kabupaten Pidie, seperti di Geumpang, Mane dan Tangse, dinilai rawan terjadi bencana alam berupa tanah longsor dan banjir bandang.
Pada musim penghujan seperti sekarang dengan curah hujan tinggi, masyarakat diimbau untuk menghentikan aktivitasnya di dalam pegunungan. Semisal, mencari kayu bakar, berkebun dan aktivitas penambangan emas yang marak dilakukan secara ilegal di daerah itu.
Sejauh ini Pemkab Pidie melalui dinas terkait belum mengeluarkan imbauan terhadap aktivitas warga di kawasan pegunungan. Padahal sekarang daerah itu telah memsuki musm penghujan dan masih dalam msa tanggap darurat paska banjir luapan yang terjadi di 18 kecamatan di Kabupaen Pidie.
Jubir, 35, salah seorang pemerhati lingkungan di Kabupaten Pidie, Senin (9/12) mengkritik Pemkab Pidie yang larut dengan proses pembersihan sungai paska banjir luapan beberapa waktu lau, namun mengabaikan imbauan pelarangan terhadap warga yang beraktifitas di kawasan pegunungan.
Menurut dia, Pemkab Pidie melalui sejumlah dinas terkait perlu mengimbau masyarakat untuk mewaspadai bencana alam yang sewaktu-waktu dapat terjadi dan menimpa warga yang mendiami kawasan pegunungan Geumpang, Mane, Tangse dan pemukiman-pemukiman penduduk yang berdomisili di kawasan perbukitan maupun pegunungan lainya.
Terlebih sekarang ini telah memasuki musim hujan dapat membahayakan nyawa dan harta benda masyarakat. Potensi bahaya sangat tinggi mengingat di kawasa pegunungan tersebut aktivitas galian lubang penambangan emas dan pembalakan liar sangat tinggi, sehingga patut diwaspadai oleh masyarakat, karena berpotensi rawan banjir dan tanah longsor.
“Saya pikir, pemerintah perlu menerbitkan imbauan agar masyarakat dapat mewaspadai bila sewaktu-waktu banjir datang dengan tiba-tiba,” katanya.
BPBD Pidie
Kepala BPBD Kabupaten Pidie Muhammad Rabiul, Senin (9/12) menyampaikan sesuai rilis informasi Cuaca BMKG, Aceh untuk Wilayah Kabupaten Pidie yang diterima BPBD Kabupaten Pidie. Untuk tujuh hari ke depan diimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada, terutama warga yang berdomisili di daerah rawan banjir dan rawan longsor.
Disampaikan Rabiul, bahwa pihaknya memberi imbauan ke masyarakat untuk rajin membersihkan selokan dan saluran di sekitarnya, rumahnya agar ketika hujan air dapat lancar mengalir di saluran, dan tetap jaga lingkungan agar bersih, budayakan gerakan gotong royong untuk membersijkan sungai,saluran atau got dan yang lebih penting pelihara budaya malu membuang sampah ke sungai dan badan air lainnya.
“Mohon kerja samanya untuk permasalahan lingkungan ini agar ketika hujan nanti tidak mengakibatkan genangan karena tertutupnya saluran karena sampah,” katanya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie telah melakukan berbagai persiapan baik dari segi personel maupun peralatan perlengkapan menghadapi pergantian musim ini.
Kemudian Rabiul juga meminta masyarakat untuk mewaspadai cuaca ekstrem, misal adanya pohon tumbang yang berpotensi mengenai rumah. “Masyarakat harus terus update informasi perihal cuaca ekstrem,” katanya.(B06)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.