TAKENGON (Waspada.id): Arung Jeram Lukup Badak mencatat sejarah baru di dunia pariwisata daerah. Untuk pertama kalinya, destinasi wisata ini sukses menggelar “Arung Jeram Inklusi Disabilitas”, sebuah kegiatan yang melibatkan langsung teman-teman disabilitas dari SLB Negeri Pegasing, Sabtu (18/10).
Dengan diikuti sekitar 50 peserta, kegiatan ini menjadi tonggak awal lahirnya wisata ramah disabilitas di Kabupaten Aceh Tengah. Lukup Badak pun resmi dinobatkan sebagai pionir wisata inklusif di wilayah dataran tinggi Gayo.
Kegiatan dibuka dengan Senam Jantung Sehat yang penuh semangat kebersamaan, dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata Aceh Tengah, Erwin Pratama, serta tokoh-tokoh inspiratif daerah.

Puncak acara semakin istimewa dengan kehadiran Sikdam Hasim, pejuang hak-hak disabilitas internasional yang dikenal luas sebagai sosok inspiratif. Dalam sambutannya, ia memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif luar biasa ini.
“Arung Jeram Lukup Badak merupakan wisata pertama yang mencanangkan kegiatan wisata inklusi disabilitas. Ini luar biasa, keren, dan memiliki dampak besar bagi penyandang disabilitas,” ujar Sikdam penuh semangat.
Ia juga menambahkan, kegiatan ini berpotensi menjadi magnet wisata unggulan. “Saya yakin, Arung Jeram Inklusi Disabilitas akan menjadi boom, bukan hanya di Aceh Tengah, tapi juga di tingkat nasional bahkan internasional,” ungkapnya optimis.

Dukungan serupa datang dari legislatif daerah, melalui perwakilan DPRK Aceh Tengah, Seven Cibro Kobat, yang menilai kegiatan ini sebagai langkah luar biasa dalam mewujudkan pariwisata inklusif.
Sementara itu, Kadis Pariwisata Aceh Tengah, Erwin Pratama, yang juga dikenal sebagai Owner ARB Coffee Takengon, secara resmi membuka kegiatan tersebut.
“Arung Jeram Lukup Badak menjadi bukti nyata bahwa wisata inklusi disabilitas bisa diwujudkan di Aceh Tengah,” tegasnya.
Ia berharap destinasi wisata lain dapat mencontoh semangat yang sama, agar Aceh Tengah semakin dikenal sebagai daerah ramah bagi semua kalangan.
Perwakilan guru dari SLB Negeri Pegasing, Teguh Sulha, turut menyampaikan apresiasi mendalam.
“Ini adalah wisata pertama yang benar-benar melibatkan teman-teman disabilitas dalam kegiatan arung jeram. Kami sangat berterima kasih atas kesempatan berharga ini,” ujarnya.

Melalui Arung Jeram Inklusi Disabilitas, Lukup Badak bukan sekadar destinasi wisata alam, tetapi juga simbol gerakan sosial yang memperjuangkan kesetaraan dan kebersamaan.
Kini, Lukup Badak resmi menjadi ikon wisata ramah disabilitas Aceh Tengah, membuktikan bahwa semangat inklusif mampu menyatukan keberagaman dan membuka pintu bagi pariwisata yang lebih adil dan berkelanjutan.(id.86)