AcehSumut

Macet Jalan Lintas Pakpak Bharat – Subulussalam Makin Parah

Macet Jalan Lintas Pakpak Bharat – Subulussalam Makin Parah
KEMACETAN arus lalu lintas terpantau di Kecamatan STTU Jehe, Kabupaten Pakpak Bharat, Sabtu (13/12) pagi. (Waspada.id/Khairul Boangmanalu)
Kecil Besar
14px

SUBULUSSALAM (Waspada.id): Kemacetan jalan nasional lintas Pakpak Bharat, Sumut – Subulussalam, Aceh, makin parah, seperti keluhan sejumlah sumber kepada Waspada.id, Senin (15/12).

J. Saraan, warga Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam kepada Waspada.id mengatakan, melakukan perjalanan dari Medan menuju Subulussalam, Minggu pagi, tiba di Subulussalam, Senin (15/12) sekira pukul 03.00 WIB.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

“Hampir 11 jam, dari jam tengah empat sore sudah macet mulai Lae Mbara sampai Lae Ntomel,” pesan WA saran.

Diketahui, Lae Mbara dan Lae Ntomel berada dalam Kecamatan Sitellu Tali Urang (STTU) Jehe, Pakpak Bharat, berbatas dengan Kota Subulussalam, atau lintas Barat Selatan, Aceh.

Meskipun mengaku bosan dengan situasi macat di sana, di satu sisi Saraan sebut merasa iba karena kemacatan panjang itu dipastikan bantuan bencana untuk Aceh dan Tapanuli Tengah terlambat sampai kepada warga terdampak bencana.

“Seluruh bantuan terlambat sampai kepada warga penerima bantuan akibat jalan nasional, khususnya di Kabupaten Pakpak Bharat sempit dan berem yang tidak terurus selama ini,” pungkas Saraan, mengapresiasi jajaran Polres Pakpak Bharat yang berjibaku mengatur lalu lintas untuk mengurai kemacatan.

Seperti berita Waspada.id terdahulu, kemacatan parah di wilayah ini berakibat perjalanan pergi dan pulang Subulussalam – Sidikalang memakan waktu hampir 20 jam.

Pasalnya, dari Subulussalam, Jumat (12/12) pukul 10.00 WIB, tiba di Sidikalang pukul 14.30 WIB dan dari Sidikalang pukul 16.00 WIB menuju Subulussalam, tiba, Sabtu (13/12) pukul 07.50 WIB.

Pantauan, kondisi jalan nasional ini cukup parah, sempit dan berlubang dikhawatirkan amblas. Kondisi berem sisi kiri dan kanan badan lumayan dalam sehingga setiap kendaraan menghindari berem itu, akibatnya kemacatan tidak terelakkan.

Sejumlah pihak berharap kepada pemerintah, baik Pemkab Pakpak Bharat, Provinsi Sumatera Utara dan Pemerintah Pusat merespon cepat kondisi ini dan melakukan upaya perbaikan.

Seperti berita Waspada.id (Yang Tersisa Dari Laka Avanza Terjun Ke Sungai Kombih, 9 Mei 2025), terjadi 23 April 2025 lalu, satu dari tiga korban tak ditemukan.

Bupati Pakpak Bharat, Franc Bernhard Tumanggor dan wakilnya, Wakil Wali Kota Subulussalam serta kepolisian dua daerah itu saat turun ke lokasi kepada wartawan berkomitmen jika sepanjang jalan rawan laka itu akan dilakukan perbaikan.

Bupati, Franc Bernhard Tumanggor berjanji mendorong dinas terkait melakukan penataan jalan nasional itu untuk meminimalisir kecelakaan yang sudah terjadi berulang, minimal untuk langkah awal dibuat rambu-rambu pengaman. (id90)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE