LHOKSEUMAWE (Waspada): Tuntut pemerintah stabilkan harga sembako, para Mahasiswa yang tergabung dalam Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi (LMND) Eksekutif Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara, berdemo di Taman Riyadah jalan Merdeka Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Senin (28/3).
Aksi yang mendapatkan pengawalan ketat dari pihak kepolisian tersebut mengangkat sejumlah persoalan, termasuk diantaranya adalah masalah harga kebutuhan pokok.
Para mahasiswa memajang poster bertuliskan sejumlah keluhan masyarakat yang terabaikan oleh pemerintah. Mereka pun saling bergantian melakukan orasi menggunakan Toa.
Koordinator Aksi M Fahridzi, dalam petisinya menguraikan pemerintah melalui Kementerian Perdagangan mengeluarkan peraturan tentang pengaturan penetapan harga minyak goreng yang semakin melambung tinggi.
Aksi yang mendapatkan pengawalan ketat dari pihak kepolisian tersebut mengangkat sejumlah persoalan, termasuk masalah harga kebutuhan pokok.
Koordinator Aksi M Fahridzi, dalam petisinya menguraikan pemerintah melalui Kementerian Perdagangan mengeluarkan peraturan tentang pengaturan penetapan harga minyak goreng yang semakin melambung tinggi.
Bukan itu saja persoalan kekerasan seksual di Indonesia setiap tahunnya terus meningkat juga menjadi sorotan pendemo.
Maka dari itu pihaknya dari eksekutif Kota Lhokseumawe-Aceh Utara Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi Lhokseumawe Aceh Utara menyatakan sikap.
Antara lain meminta kepada pemerintah agar menstabilkan harga kebutuhan pokok menjelang bulan Ramadhan.
Selanjutnya meminta Menteri Perdagangan Mencabut Permendag No 11 Tahun 2022, dan kembali pada Permendag No 06 Tahun 2022 Tentang Penetapan Harga Minyak Goreng.
“Kami mendesak pemerintah Indonesia, agar segera mengesahkan RUU TPKS menjadi Undang-undang. LMND Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara juga mendesak Pemerintah Aceh serius dalam menyelesaikan kasus diskriminatif wartawan di Aceh,” bunyi petisi tersebut yang dibacakan perwakilan pendemo. (b09)













