BANDA ACEH (Waspada): Pengurus Besar Ikatan Mahasiswa Alumni Dayah Aceh (PB-IMADA), Minggu (2/6) lalu, melaksanakan upgrading, dalam upaya meningkatkan kualitas, kinerja dan potensi.
Kegiatan tersebut diikuti seluruh Pengurus PB-IMADA. Turut dihadiri para Pembina dan para sesepuh IMADA, serta DPP ISAD Aceh, dengan mengusung tema ‘Optimalisasi Potensi Mahasiswa Dayah Untuk Keberlanjutan dan Kemajuan Generasi Bangsa Yang Islami’.
Ketua Umum PB-IMADA Tgk Rozy Munawir mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan kembali sejarah berdirinya IMADA, juga bagaimana pergerakan IMADA pada awalnya, hingga mampu bertahan sampai sekarang.
Ketua Umum PB-IMADA Tgk Rozy Munawir, memaparkan materi mengenai keorganisasian, mindset kepemimpinan dan komunikasi. Menurutnya, organisasi yang sehat ialah yang menjaga individual pengurus, serta menjaga kepercayaan. “Dengan kepercayaan akan memberi motivasi tersendiri bagi pengurus, untuk menjalankan kerjanya menuju kearah lebih baik dan keefektifan orientasi tujuan, juga sasaran yang ingin dicapai IMADA,” pungkasnya.
Dalam kegiatan tersebut, materi Keimadaan dan manajemen organisasi diisi oleh Tgk Tabrani ZA, selaku Pembina dan Ketua Umum Demisioner PB-IMADA Periode 2008-2012. Dalam penyampaiannya, Tgk Tabrani mengatakan, bahwa visi berdirinya IMADA adalah sebagai wadah perekat alumni dayah, sehingga mampu berpikir secara global dan bertindak secara lokal (think globally act locally), yang memadukan antara keunggulan zikir dan piker, mendayahkan kampus dan mengkampuskan dayah.
Ditambahkan, IMADA sebagai organisasi yang berbasis dayah, mempunyai komitmen untuk memberikan konstribusi timbal balik antara dayah dan kampus, dalam rangka menata masyarakat madani. Apalagi kondisi saat ini, posisi masyarakat sedang dihadapkan pada berbagai persoalan pendidikan dan social, yang semakin hari bertambah parah dan krusial.
Tgk Tabrani juga menyampaikan beberapa nasihat bagi penggurus IMADA, kedepannya agar tetap konsisten dan amanah, dalam menjalankan tugas, serta menjaga martabat sebagai seorang santri. Selain itu, IMADA sebagai OKP juga harus dijalankan dengan konsep kesetaraan, dalam bingkai kebhinekaan.(b21)
