SIGLI (Waspada) : Malam takbiran selalu menjadi momen istimewa bagi warga Kota Sigli, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.
Bagi warga daerah berjuluk Pang Ulee Buet Ibadat, Pang Ulee Hareukat Mugoe. Momen ini bukan sekadar ritual ibadah, melainkan warisan budaya islam yang kaya akan nilai nilai kearifan lokal turun temurun.
Pantauan Waspada.id, Minggu (30/3) malam jalanan di Kota Sigli, Kabupaten Pidie dipdati kendaraan dari berbagai penjuru. Suasana kian meriah dengan gema takbir dari pengeras suara puluhan truk hiasan yang berkonvoi sepanjang jalan.
Dipimpin Bupati Pidie H Sarjani Abdullah dan Wabup Alzaizi kegiatan itu berlangsung tertib, aman, meriah dan menghibur. Berbagai atraksi seni budaya ditampilkan para peserta takbir di atas truk truk hias yang melakukan takbiran. Seperti seni musik rapa’i.
Fakrurazi, 36, warga Kota Sigli mengatakan, ia bersama keluarganya sengaja berjalan-jalan di malam takbiran , untuk berkeliling ke pusat keramaian seperti kawasan Alun-alun dan depan Pantai Pelangi.
Menurutnya, kepadatan ke kawasan Pantai Pelangi dan beberapa ruas jalan tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini, kata dia kendati terjadi kepadatan namun tidak sampai menimbulkan kemacetan parah.
Bupati Pidie H Sarjani Abdullah, dalam pidato singkatnya mengatakan malam takbiran Akbar yang digelar Pemkab Pidie, ini dapat dijadikan sebagai ajang persatuan dan kesatuan dalam bersilahturahmi sesama anak bangsa yang menjujung tinggi kerukunan dan kedamaian. (b06)
