BANDA ACEH (Waspada): Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Aceh, Marlina Muzakir, meminta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meningkatkan kualitas PAUD di Aceh, termasuk kesejahteraan guru PAUD.
Permintaan ini disampaikan dalam pertemuan dengan Sekretaris Ditjen PAUD Dikdasmen Kemendikbudristek, Eko Susanto, di Pendopo Gubernur Aceh, Jumat (13/6). Marlina menyoroti minimnya gaji guru PAUD yang berdampak pada kualitas pendidikan.
Pertemuan tersebut juga menandai penandatanganan komitmen dukungan terhadap program prioritas Ditjen PAUD Dikdasmen dalam membangun generasi emas Indonesia.
Eko Susanto, dalam pertemuan tersebut, menyampaikan program prioritas Kemendikbudristek untuk mewujudkan “satu desa satu PAUD,” guna memastikan semua anak di bawah 6 tahun mengenyam pendidikan PAUD.
Kemendikbudristek berencana memperbaiki kualitas PAUD melalui peningkatan kualifikasi guru, minimal berpendidikan sarjana. Selain itu, perbaikan sarana dan prasarana PAUD juga menjadi fokus, dengan alokasi anggaran untuk revitalisasi 40 PAUD di Aceh tahun ini. Usulan tambahan untuk revitalisasi PAUD masih diterima. Kemendikbudristek juga mengalokasikan anggaran untuk pengadaan perangkat belajar digital di setiap PAUD.
Saat ini, Aceh memiliki 6.500 desa, dan sekitar 40 persen di antaranya belum memiliki PAUD.
Pertemuan tersebut dihadiri istri Wakil Gubernur Aceh, Mukarramah, dan Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis.(b03)