LANGSA (Waspada): Masjid Agung Darul Falah Kota Langsa akan melakukan penguatan literasi melalui perpustakaan masjid untuk meningkatkan layanan dan menjadikan masjid sebagai sumber informasi, ilmu, dan sumber referensi baik cetak maupun digital, agar manfaatnya bisa di nikmati masyarakat khususnya di lingkungan masjid.
Demikian disampaikan, Tgk Mudawali salah seorang pengurus masjid Darul Falah Kota Langsa yang menjadi peserta yang mengikuti Bimbingan Teknik (Bimtek) pengelolaan perpustakaan masjid Aceh kepada wartawan, Senin (24/1).
Menurutnya, kegiatan Bimtek ini diinisiasi Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), Ditjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Direktorat Jenderal Urusan Agama Islam (Urais) dan Pembinaan Syariah (Binsyar) bekerjasama dengan Kemenag Provinsi Aceh, sejak 22 hingga 24 Januari di Aula Grand Arabia Hotel Banda Aceh.
“Kiranya pengelolaan perpustakaan masjid ini dapat dilaksanakan di Masjid Darul Falah Kota Langsa ke depan,” ucap Tgk Mudawali.
Sementara itu Wakil Menteri Agama RI, Dr H Zainut Tauhid, M.Si menyatakan, sejuah hari ini kiranya hajatan besar yaitu mengelola perpustakaan masjid yang harus dilakukan untuk perkembangan masjid yang akuntabel juga pengelola atau tatakelola perpustakaan masjid di Aceh agar menjadi perpustakaan yang kolektif dan strategis.

Koordinator Perpustakaan Islam Dirjen Binmas Islam, Dr. Abdullah Alkholis MM, menyatakan bahwa menjadikan masjid menjadi pusat literasi peradaban Islam lebih berkembang. “Pembangun masjid tidak hanya bidang pembangunan fisik akan tetapi juga kemakmuran masjid melalui perpustakaan dan kearsipan agar menambah peminat baca, guna menjadikan masjid sebagai sumber informasi, ilmu dan sumber referensi baik cetak maupun digital agar manfaatnya bisa di nikmati masyarakat khususnya di lingkungan masjid,” jelasnya.
Kakanwil Kemenag Aceh, Dr H Iqbal Muhammad S.Ag, M.Ag, menyampaikan, kegiatan ini jarang dan langka dilakukan, kami berharap kegiatan ini tidak hanya sekali di laksanakan di Aceh mengingat perpustakaan masih sangat sedikit di masjid.
“Ini menjadi ikhtiyar kita dalam hal memakmurkan masjid, penguatan literasi melalui perpustakaan masjid lebih lagi di Aceh sangat banyak manuskrip, intruskip dan artefak peninggalan sejarah,” paparnya.
Ketua panitia, Khairudin, dalam laporanya peserta berjumlah 33 orang, terdiri dari 23 perwakilan kabupaten/kota dan 10 orang dari Kanwil Kemenag Provinsi Aceh.
Pada kegiatan ini juga dilakukan pendatanganan Memorandum of Understanding (MOU) antara Kakanwil Kemenag Provinsi Aceh dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh tentang peningkatan layanan perpustakaan masjid.(crp)