Scroll Untuk Membaca

Aceh

Masyarakat Apresiasi Jembatan Penghubung 3 Kecamatan Rampung

Sempat Alot Saat Tender

Masyarakat Apresiasi Jembatan Penghubung 3 Kecamatan Rampung
Kecil Besar
14px

SINGKIL (Waspada): Tender Proyek Pembangunan Jembatan Handel Gunung Meriah (Tahap IV) sebelumnya sempat alot. Sebab proses tender yang tak kunjung selesai dan sempat mendapat protes masyarakat. Lantaran Proyek bersumber anggaran DOKA 2022, dengan Pagu senilai Rp14.3 miliar itu sempat dilaksanakan tender ulang, yang akhirnya dimenangkan oleh perusahaan CV. J2 GIP dengan nilai kontrak Rp12 miliar lebih.

Tokoh masyarakat Aceh Singkil H Safriadi Manik yang hadir saat peresmian jembatan tersebut, Jumat (13/1), menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi terhadap Pemkab Aceh Singkil serta rekanan yang telah merampungkan pekerjaan jembatan tepat waktu hingga bisa diresmikan saat ini. Sebab katanya jembatan itu merupakan akses penghubung 3 kecamatan, yang sudah sangat dinantikan kehadirannya oleh masyarakat sejak lama. Yakni Kecamatan Gunung Meriah, Singkohor dan Kuta Baharu.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Masyarakat Apresiasi Jembatan Penghubung 3 Kecamatan Rampung

IKLAN

“Mudah-mudahan diberikan hati yang lapang dan luas seperti luasnya jembatan ini,” kata Safriadi yang lebih akrab dengan sapaan Oyon.

Dengan tuntasnya Jembatan Handel ini, menjadi bukti Pj Bupati Marthunis, yang tetap konsisten dalam merancang upaya pengentasan kemiskinan di Kabupaten Aceh Singkil.

Safriadi yang juga mantan Bupati Aceh Singkil ini mengisahkan, sebelumnya jembatan handel ini sudah dibangun sejak tahun 1982 silam. Dan pembangunannya mendapat kucuran anggaran dari Kementerian Transmigrasi “Jembatan ini dibangun pada zaman transmigrasi. Saat itu berlantaikan papan kayu dan tonase yang dapat melintas hanya bisa 6 ton saja,” bebernya.

Seiring berjalannya waktu, jembatan itu akhir kembali di renovasi, dengan berlantai plat besi agar kendaraan besar perusahaan bisa melintas.

Jembatan Handel lama, diharapkan dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain, apakah dibuat seperti kuliner terapung atau apa, sehingga dapat menjadi berkah bagi masyarakat sekitar, saran Safriadi.
Peresmian jembatan sepanjang 200 meter itu ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pemotongan pita oleh Penjabat Bupati Marthunis.

Usai meresmikan Pj Bupati Aceh Singkil Marthunis ST DEA, dalam sambutannya mengatakan, pembangunan jembatan handel tersebut mirip seperti permainan sepak bola. Dimana ia masuk pada waktunya, “injury time” untuk mencetak goal.

Marthunis menyampaikan apresiasi kepada pihak ULP yang memilih kontraktor terbaik sehingga dalam tempo 4-5 bulan pekerjaan pembangunan jrmbatan dapat terselesaikan.

Kemudian apresiasi atas dedikasi pendampingan yang dilakukan oleh Kejaksaan Negeri Aceh Singkil.
“Pembangunan jembatan ini bisa selesai tepat waktu merupakan kolaborasi dari semua pihak,” ucap Marthunis.

Termasuk Kapolres Aceh Singkil dan jajarannya. Karena setelah digunakan jembatan ini bagaimana harus mengatur lalu lintas, mengingat jembatan ini banyak dilalui mobil perusahaan dengan tonase yang tinggi.

Tak ketinggalan, Marthunis turut menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Rimo, atas terjaganya kondusifitas sehingga dapat memperlancar pekerjaan.

“Kita buat jembatan ini indah dan dapat menjadi spot foto selfi yang baru, dimana nanti dipasang lampu dan neon box,” pintanya.

Marthunis mengungkapkan jika Jembatan Handel ini seperti bagian dari surga, dimana dibawahnya mengalir air.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Aceh Singkil Erwinsyah Putra, mengatakan riwayat jembatan handel dimana digagas atau direncanakan pada zaman Bupati Syafriadi Manik tahun 2017.

Dimulai pembangunan fisik jembatan pada tahun 2019 pada era Bupati Dulmusrid. Tahap satu diplotkan anggaran hampir Rp10 miliar untuk kegiatan pembuatan oprit dan dua pilar.

Selanjutnya pembangunan rangka baja satu bentang, sepanjang 40 meter pada tahun 2020. Selanjutnya pada tahun 2021, pembangunan dilanjutkan dengan diplotkan anggaran sebesar Rp9 miliar lebih untuk pembangunan dua bentang jembatan.

Pembangunan tahap akhir pada tahun 2022, untuk pekerjaan pengecoran lantai dan oprit jembatan. Hal itu terjadi pada era Marthunis sebagai Pj Bupati.

Erwin merincikan, pemerintah telah menggelontorkan total anggaran mencapai Rp35 miliar untuk pembangunan jembatan tipe A tersebut.

Jembatan Handel memiliki panjang 120 meter dengan panjang oprit 45 meter didua sisi. Sehingga keseluruhan panjang jembatan mencapai 200 meter.

“Kita patut bangga karena Jembatan Kilangan belum final tapi Jembatan Handel sudah fungsi. Mudah-mudahan ini menjadi amal jariyah di yaumil akhir kelak,” sebut Erwin.

Perencanaan pembangunan jembatan ini dilakukan pada era Bupati Syafriadi Manik, dialnjutkan pelaksanaannya era Bupati Dulmusrid dan peresmian pada era Marthunis, tambah Erwin

Saat peresmian jembatan, Pj Bupati turut memberikan santunan terhadap 40 orang anak yatim piatu di Kecamatan Gunung Meriah. (B25)

Foto: Pj Bupati Marthunis di apit mantan Bupati Dulmusrid dan H Safriadi Manik saat melakukan pemotongan pita, peresmian jembatan handel Rimo, Jumat (13/1). WASPADA/ist

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE