TAKENGON (Waspada): Masyarakat Bergang, Kecamatan Ketol Kabupaten Aceh Tengah akan melakukan orasi terkait gajah obrak-abrik tanaman warga di kampung tersebut, 1 Desember mendatang.

Demikian Reje Kampung (Kepala Desa) Bergang, Arman Agus Fikar kepada Waspada.id Senin (28/11) di salah satu caffe. “Iya kami akan melakukan orasi pada tanggal 1 Desember nanti ini masih kami urus surat izinnya ke Polres Aceh Tengah,” kata Arman.
Arman juga mengatakan sebelumnya gajah ini di Kampung Karang Ampar, desa tetangga. “Gajah ini lalu ke Bergang. Jadi setiap hari masyarakat kami harus menjaga tanamannya, seperti durian, pinang pepaya, pisang, kopi dan lain-lain. Soalnya sekira 20 hektar tanaman kami mulai dari Karang Ampar hingga Bukit Kemal Bergang habis semua karena gajah telah mengobrak-abriknya,” ungkapnya.
“Kalau seperti ini terus menerus bagaimana ekonomi masyarakat kami nantinya, asyik sibuk menggiring gajah liar itu,” pungkasnya.
Sementara, kata dia, dari pemerintah hanya sebatas penggiringan sebentar saja. “Asal sudah digiring dilepaskan mercon mereka langsung pulang, belum ada penanganan yang maksimal,” tambah dia.

Arman juga meminta kepada pemerintah baik daerah maupun provinsi atau pusat. “Ya kalau mau serius tolonglah ditangani dengan benar contohnya ya dibuatkanlah tempatnya di salah satu seperti di gedeungan sana digiring ke situ lalu ditanami makannya dan dibuatkan sejenis pagar agar gajah itu tidak bisa masuk ke permukiman warga,” pinta Reje.
Sebelumnya media ini juga sudah pernah memberitakan terkait gajah liar ini dan belum dapat mengkonfirmasi BKSDA hingga berita ini ditayangkan kembali.(cno)