SIGLI (Waspada): Masyarakat Kabupaten Pidie diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap pelaksanaan program imunisasi, khususnya imunisasi polio yang pencanangannya dimulai, Senin (28/11) di Alun-alun Kota Sigli.
”Masyarakat juga harus ikut serta dan berperan dalam mendukung program imunisasi yang dilaksanakan oleh pemerinta, salah satunya imunisasi polio, dengan harapan bahwa masyarakat Indonesia dapat terbebas dari polio,” demikian disampaikan Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama Ulama (PCNU) Kabupaten Pidie, Tgk Isafuddin, S.HI,MH, Minggu (27/1) siang.
Sejatinya imunisasi polio ini terdapat dua jenis. Ada jenis tetes dan imunisasi jenis suntik. Karena masih ada sebagian masyarakat yang anti terhadap imunisasi, dia menjelaskan dalam Islam terdapat dua perspektif yang menjadi dasar dukungan terhadap program imunisasi. Dua perspektif ini kata dia, memiliki justifikasi teologis.
Pertama kata dia, dukungan kepada ulul amri (pemerintah-red). Dia menjelaskan, pemerintah melalui Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga telah mengeluarkan fatwanya tentang imunisasi secara keseluruhan. MUI juga telah mengeluarkan Fatwa Nomor 4 Tahun 2016 tentang Imunisasi. Islam kata Tgk Isafuddin mewajibkan keharusan kaum beriman untuk bersikap taat kepada pemerintah. “Sejauh apa yang ditetapkan pemerintah, baik program atau kebijakannya, bertujuan untuk mewujudkan kemaslahatan umat. Dalam hal ini ada kaidah, tasharruf al-ra’iyyah manuthun bil-mashlahah, bahwa penyelenggaraan pemimpin di dalam mengurus pemerintahan harus mengacu pada nilai kemaslahatan,” katanya.
Dia menuturkan, imunisasi juga bertujuan mewujudkan kemaslahatan, yakni terciptanya generasi yang sehat, generasi yang kuat, kebal dari aneka macam penyakit, dan ini sejalan dengan prinsip maslahat dalam Islam untuk menjaga keberlangsungan anak keturunan kita (hifz al-nasl). Dia juga menegaskan bahwa tidak ada pemerintah di manapun yang menghendaki keburukan bagi masyarakat, yang dituju adalah kebaikan dan kesejahteraan warganya.
Dia pun menjelaskan jika tujuannya baik, tidak keburukan atau kemaksiatan kepada Allah, maka kewajiban umat Islam hanya satu, mendengar dan taat (sami’na wa atah’na). “Dasar atau justifikasi dari sikap ini adalah al-Quran Surat al-Nisa’ ayat 59: “Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah, taatilah Rasul dan orang-orang yang memegang urusan (kuasa) di antara kalian,” tuturnya.
Dia juga menjelaskan wujud komitmen pada tujuan atau kepentingan umat secara umum. Tujuan imunisasi adalah melindungi diri dalam hal ini si anak atau bayi dan lingkungannya agar sehat dan terlindungi, kebal, dari perbagai penyakit, sehingga ke depan anak-anak menjadi generasi yang kuat, bukan generasi yang lemah. “ Ideal tentang generasi yang kuat ini ditegaskan dalam al-Quran Surat al-Nisa’ ayat 9: “Dan hendaklah takut orang-orang yang seandainya meninggalkan sepeninggal mereka generasi yang lemah yang mereka khawatir akan nasib mereka kelak,” pungkasnya.(b06)

Teks foto:
Ketua PCNU Kabupaten Pidie Tgk. Isafuddin, S. HI, MH. Waspada/Ist