Scroll Untuk Membaca

Aceh

Masyarakat Melayu Tamiang: Insiden Rempang Terburuk Di Indonesia

Masyarakat Melayu Tamiang: Insiden Rempang Terburuk Di Indonesia
Wak Alang sedang berorasi di halaman gedung DPRK Aceh Tamiang, Jumat (22/9) sore. Waspada/Muhammad Hanafiah
Kecil Besar
14px

KUALASIMPANG (Waspada): Masyarakat Melayu Tamiang, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh menilai kejadian di Pulau Rempang dan Galang adalah salah satu contoh kejadian terburuk terhadap masyarakat adat di negeri ini Indonesia.

Hal itu diungkapkan masyarakat Melayu Tamiang ketika menggelar aksi solidaritas terhadap masyarakat Rempang yang berlangsung di halaman gedung DPRK Aceh Tamiang, Jumat (22/9) sore.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Masyarakat Melayu Tamiang: Insiden Rempang Terburuk Di Indonesia

IKLAN

Pantauan Waspada, kedatangan masyarakat Melayu Tamiang untuk berorasi disambut oleh Wakil Ketua DPRK Aceh Tamiang, Fadlon dan Muhammad Nur yang turut didampingi anggota dewan setempat, Desi Amelia, Juniati dan anggota dewan lainnya.

Armayudi, SE.I atau Wak Alang yang tampil berorasi diiringi pembacaan pantun menyampaikan pernyataan sikap masyarakat Melayu Tamiang.

Wak Alang yang turut didampingi Bunyamin, S. Sos. I, Ahmad Nabawi, SH. I dalam orasinya menyatakan, masyarakat Melayu Tamiang Provinsi Aceh mendukung sikap masyarakat Melayu Pulau Rempang dan Pulau Galang atas penolakan mereka terhadap relokasi 1 kampung tua yang merupakan tanah leluhur mereka telah ditempati secara turun temurun jauh sebelum Indonesia merdeka.

Selain itu, tegas Wak Alang, masyarakat Melayu Tamiang mengutuk keras terhadap perilaku dari pihak manapun yang telah mencederai masyarakat dan telah menimbulkan rasa ketakutan terhadap pelajar-pelajar sekolah sebagai generasi penerus yang akan mewarisi negeri ini.

Pada aksi yang dikawal pengamanan oleh aparat Polres Aceh Tamiang itu, Wak Alang dengan nada tinggi menyatakan masyarakat Melayu Tamiang meminta TNI dan Polri sebagai pelindung rakyat diharapkan benar-benar dapat memberi rasa keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat Melayu Pulau Rempang dan Galang dalam menghadapi kondisi yang penuh ketakutan ini.

Bukan itu saja, kata Wak Alang, masyarakat Melayu Tamiang meminta kepada pemerintah untuk segera mengambil sikap yang keberpihakan kepada masyarakat Melayu Rempang dan Galang untuk dapat mengembalikan mereka pada kondisi semula demi mengantisipasi gejolak solidaritas penduduk seluruh negeri ini yang akan menimbulkan kerugian dan korban terhadap bangsa ini.

“Kami masyarakat Melayu Tamiang menyampaikan kepada pemerintah bahwa kejadian di Rempang dan Galang adalah salah satu contoh kejadian terburuk di negeri ini terhadap masyarakat adat,” tegas Wak Alang.

Selain itu, masyarakat Melayu Tamiang meminta kepada DPRK Aceh Tamiang agar meneruskan pernyataan sikap masyarakat Melayu Tamiang ke DPR Aceh serta DPR RI.

Seusai berorasi, berkas pernyataan sikap masyarakat Melayu Tamiang diserahkan kepada Wakil ketua DPRK Aceh Tamiang, Fadlon.

Fadlon pada kesempatan tersebut menyatakan akan meneruskan pernyataan sikap masyarakat Melayu Tamiang ke DPR Aceh dan DPR RI.

Seusai aksi, selanjutnya pengunjuk rasa secara tertib dan tidak anarkis meninggalkan halaman gedung DPRK Aceh Tamiang. (b14)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE