LHOKSEUMAWE (Waspada): Media memiliki kekuatan untuk membentuk opini, menginspirasi perubahan, dan menciptakan momentum. Sinergitas antara teman-teman pers dan PNL adalah langkah awal yang strategis untuk memastikan pendidikan vokasi mendapatkan tempatnya sebagai penggerak utama pembangunan.
Hal itu disampaikan oleh Muhammad Arhami, Wakil Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni, Senin (16/12) pagi di ruang kerjanya. Kata dia lagi, kegiatan yang bertajuk “Pelibatan Media dalam Pengembangan Isu Strategis Pendidikan Vokasi” di Hotel Diana PNL, Rabu (11/12) sore merupakan langkah startegis dalam memperkuat posisi pendidikan vokasi di tengah dinamika global.
Kegiatan itu, sebutnya, diikuti oleh puluhan insan pers di Bumi Pasai yang berasal dari berbagai organisasi yaitu DPP-Persatuan Wartawan Aceh, Aliansi Jurnalis Independen (Aji) Lhokseumawe, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe. Serta Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Kota Lhokseumawe.
Kegiatan ini, kata Arhami, menjadi momentum berharga untuk mempererat kolaborasi antara PNL dan media demi masa depan pendidikan vokasi yang lebih progresif dan berdampak luas. Dalam kacamata akademisi, sebut Arhami, dengan kolaborasi ini, rekan-rekan wartawan dapat mengangkat isi-isu pendidikan vokasi di panggung nasional.
“Di Politeknik Negeri Lhokseumawe bukan hanya memiliki Prodi Migas dan Multi Media, tetapi juga 26 program studi lainnya. Teman-teman wartawan dapat membantu PNL untuk memperkenalkan 26 program studi lainnya kepada masyarakat, lengkap dengan kelebihan dari masing-masing program studi itu sendiri,” pintanya.
Dalam diskusi dengan perspektif yang tajam dan inspiratif, Arhami, kembali menyebutkan, kolaborasi antara pers dan PNL adalah langkah awal yang strategis untuk memastikan pendidikan vokasi mendapatkan tempatnya sebagai penggerak utama pembangunan di Provinsi Aceh dan Indonesia.
Dalam suasana hangat dan penuh semangat, diskusi berlangsung produktif, menghasilkan ide-ide strategis untuk meningkatkan kesadaran publik terhadap pentingnya pendidikan vokasi. Arhami berharap, kegiatan ini menjadi awal dari kolaborasi yang lebih erat antara PNL dan media, menciptakan harmoni yang mampu membawa pendidikan vokasi menjadi pilar utama kemajuan Aceh.
Dengan sinergi yang kuat, katanya lagi, pendidikan vokasi akan terus menjadi pilar kokoh bagi generasi muda dalam menyongsong masa depan dengan berbagai peluang kerja. Seperti senja yang selalu memberi harapan pada datangnya malam, sinergi ini menjadi awal dari perjalanan panjang menuju masa depan pendidikan vokasi yang lebih cerah.
Sementara itu, Muhammad Arifai, Wakil Direktur Bidang Perencanaan, Kerjasama, dan Sistem Informasi PNL menyebutkan, media merupakan mitra strategis dalam memperkuat posisi pendidikan vokasi di tengah dinamika global.
“Media adalah mitra sejati dalam menyampaikan pesan dan memperjuangkan visi pendidikan vokasi yang unggul. Bersama media, kami percaya narasi besar ini akan menyentuh lebih banyak hati dan pikiran, menjadikan pendidikan vokasi sebagai solusi nyata bagi tantangan masa depan,” ucap Muhammad Arifai.
Sedangkan Muhammad Hatta, Koordinator Humas dan Kerjasama PNL pada kesempatan itu mengajak para awak media untuk menggali lebih dalam isu-isu strategis pendidikan vokasi dan menemukan langkah kolaboratif yang nyata.
“Pendidikan vokasi adalah tentang memberi keterampilan, peluang, dan harapan. Dan media adalah jembatan yang menyatukan visi ini dengan realitas masyarakat. Diskusi hari ini adalah langkah kecil untuk lompatan besar di masa depan,” kata Muhammad Hatta yang bertindak sebagai pemandu acara pada kesempatan tersebut.
Diskusi dengan insan pers di Bumi Pasai semakin sempurna dan dapat memperkaya gagasan yang inovatif dengan kehadiran Tim Konsorsium Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi berbasis Potensi Daerah Aceh, yakni Ir. Sariyusda, MT, dan Dr. Busra, SE. M.Si. CPISC. Kegiatan diskusi ini berakhir pukul 20.30 usai menimati makan malam. (b07)













