LHOKSUKON (Waspada) : Forum Pengurangan Risiko Bencana (F-PRB) Aceh Utara mendukung upaya pembersihan sedimen pada saluran drainase, sebagai langkah mitigasi banjir di Kecamatan Matangkuli menjelang musim hujan. Kegiatan ini bertujuan memulihkan fungsi aliran air di kawasan permukiman yang rawan terendam banjir.
Memasuki musim hujan, Muspika Matangkuli, Aceh Utara melakukan normalisasi dan pengerukan drainase. Sedimen yang menumpuk pada saluran sepanjang 200 meter dibersihkan. Saluran di depan Kantor Polsek dikeruk sampai ke kawasan Gedung SMPN-1 Matangkuli.
Ketua Umum F-PRB Aceh Utara T. Zulfadli, S.Pd.I (Waled Landeng), Kamis (17/7) menjelaskan, kegiatan pengerukan sedimen untuk mitigasi bencana banjir. Pembersihan drainase difokuskan pada saluran-saluran utama yang selama ini kerap meluap akibat tersumbat lumpur dan sampah.
“Pembersihan ini sangat penting agar air hujan dapat mengalir lancar ke saluran utama dan tidak meluap ke jalan atau rumah warga,” jelasnya.
Ketua Umum F-PRB Aceh Utara yang juga Anggota DPRA ini menambahkan, drainase yang dangkal akibat sedimentasi telah menjadi faktor pemicu banjir dalam beberapa tahun terakhir. Oleh karena itu, program ini diharapkan dapat mengurangi dampak banjir secara signifikan menjelang puncak musim hujan akhir tahun.
Normalisasi Drainase
Sementara itu, Muspika Matangkuli, Aceh telah melakukan pekerjaan normalisasi dan pengerukan sedimen. Kegiatan dilakukan pada saluran, sepanjang 200 meter, dari depan Polsek sampai ke gedung SMPN 1 Matangkuli.
Camat Matangkuli, Rizki Rasmana Hanafiah, S.IP,.M.Si didampingi Danramil dan Kapolsek kepada awak media Rabu (16/7) menjelaskan, normalisasi saluran dilakukan melalui swadaya masyarakat. “Kegiatan ini dilakukan sebagai langkah preventif, untuk mencegah bencana di tengah tingginya curah hujan yang mengakibatkan sedimen menumpuk, sehingga air meluap ke jalan,” jelasnya.
Ia mengatakan, pekerjaan normalisasi ini, merupakan bagian dari upaya pengerukan endapan lumpur. Tujuannya, memperlancar aliran air, serta mencegah genangan penyebab banjir di pemukiman padat penduduk.
Dalam beberapa hari terakhir, intensitas curah hujan tinggi di Matang Kuli dan sekitarnya. Akibatnya, terjadi genangan air pada badan jalan akibat tersumbat saluran drainase. Sehingga terpaksa dilakukan normalisasi saluran yang telah tertutup sedimen.
Selain itu, agar saluran berfungsi maksimal juga dibutuhkan pemasangan box culvert, pada saluran drainase di persimpangan jalan menuju ke Keude Matangkuli.
“InsyaAllah dengan adanya box culvert di kawasan itu, maka permasalahan genangan air ini akan terselesaikan,” jelas Rizki Rasmana Hanafiah kembali.(b08)