BLANGPIDIE (Waspada): Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Aceh Barat Daya (Abdya), Kamis (7/12), melakukan monitoring pelaksanaan ujian semester, ke sejumlah SMP dan SMA sederajat, di lingkungan daerah setempat.
Ketua MPD Abdya H Husaini Haji mengatakan, pelaksanaan monitoring ujian tingkat SMP dan SMA sederajat ini, berlangsung selama dua hari, sejak Rabu (6/12) lalu dan hari ini Kamis (7/12). Katanya, strategi yang dilakukan MPD Abdya, dengan cara mengambil sampel dari masing-masing wilayah yang ada di Abdya.
“Untuk wilayah barat, terdiri Kecamatan Babah Rot, Kuala Batee dan Jeumpa, dipimpin oleh Ketua MPD langsung, dengan mengambil sampel di SMPN 1 Kuala Batee dan MAS Kuala Batee,” ungkapnya.
Wilayah tengah terdiri Kecamatan Susoh, Blangpidie dan Setia, dipimpin oleh Wakil Ketua II MPD Abdya Fakhri A Rahim SH, dengan mengambil sampel di MTsN Unggul Abdya di Kecamatan Susoh dan SMAN 8 Abdya, di Kecamatan Setia.
Sedangkan wilayah timur, terdiri Kecamatan Tangan-Tangan, Manggeng dan Lembah Sabil, dipimpin oleh Wakil Ketua I H Darwis Abubakar SPd, dengan mengambil sampel SMPN 1 Lembah Sabil di Kecamatan Lembah Sabil, MTsN 2 Abdya dan MAS Manggeng, di Kecamatan Manggeng.
“Untuk pelaksanaan ujian semester menggunakan komputer. Jika terjadi kekurangan komputer, maka akan dibantu dengan menggunakan handphone dan paket WiFi, yang disediakan oleh pihak sekolah,” sebutnya.
Diuraikan, ada hal menarik dari monitoring yang dilakukan MPD pada MTsN 2 Abdya, dengan jumlah siswa sebanyak 516 orang. Seperti yang disampaikan oleh Plt MTsN 2 Abdya Kardinur SPd.I, yang didampingi Pembina Pramuka Nurman SPd.I, bahwa di sekolah tersebut dilaksanakan berbagai program kegiatan. Sehingga banyak orang tua yang mempercayakan anaknya, untuk menimba ilmu di MTsN 2 Abdya.
Diantaranya, kegiatan rutin pada hari Selasa giat literasi, Rabu membaca Alquran, Kamis kegiatan Muhadharah, Jumat Yasinan dan Sabtu Hafalan Asmaul Husna dan Tahfiz Quran. Pada sorenya, siswa diberikan kebebasan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, sesuai dengan bakat dan minat dari masing-masing siswa.
Sementara itu, khususnya pada MAS Manggeng, dengan jumlah siswa 52 orang sangat memprihatinkan. Pada pelaksanaan ujian, siswanya harus dijemput karena kurangnya minat belajar siswa di sekolah tersebut.
Keterangan dari Kepala MAS Manggeng Nasriadi SPd.I, bahwa MAS Manggeng sejak berdiri 25 tahun yang lalu, hingga sekarang belum ada tanda-tanda untuk penegeriannya. Pihaknya berharap kepada Pemerintah dan jajaran Kementerian Agama dan unsur terkait lainnya, untuk bersama-sama memperjuangkan penegerian sekolah dimaksud.(b21)