LHOKSEUMAWE (Waspada): Dalam kegiatan Ngopi Kebangsaan Unimal – DPD IKAL Aceh menggelar acara diskusi dan penandatanganan MoU dengan tema Pemilu Damai, Jujur dan Adil Memperkokoh Ketahanan Nasional di GOR Desa Uteunkot Kec. Muara Dua Kota Lhokseumawe, Kamis (7/12).
Acara yang diawali penandatanganan MOU Unimal dengan DPD Ikal Aceh dan penyerahan plakat oleh Rektor Unimal Herman Fitra kepada Perwakilan DPD Ikal Aceh disaksikan ratusan mahasiswa dari berbagai universitas.
Turut hadir perwira Kodim dan perwakilan Kapolda Aceh serta Rektor Unimal, Ketua Lemhanas serta Forkopimda Lhokseumawe dan Aceh Utara, kemudian Komisioner KIP dan Panwaslih.
Pada puncak acaranya digelar diskusi tentang Pemilu yang dipandu oleh Tgk Zulkarmen, Demisioner Panwaslih Lhokseumawe.

Tampak para mahasiswa silih berganti melemparkan pertanyaan dan pendapat soal pemilu agar masyarakat tidak salah memilih caleg. Bahkan mahasiswa juga mengimbau kepada aparatur negara dan penyelenggara pemilu agar bersikap netral dan tidak berbuat curang dengan memberi dukungan kepada salah satu caleg.
Pada kesempatan itu, Rektor Unimal Prof Dr. Ir. Herman Fithra, ST, MT, IPM, Asean.Eng, mengatakan, kegiatan ini digelar untuk mencapai tujuan dan harapan pemilu damai jujur dan adil dalam memperkokoh ketahanan nasional. Sekaligus mendorong mahasiswa agar bisa membangun wawasan kebangsaan.
Herman juga menitik beratkan harapan kepada mahasiswa, dan alumni Lemhanas untuk memperkuat tali silahturahmi, agar proses pemilu tidak membuat masyarakat bercerai berai. “Jadi hari ini kita gelar ngopi bareng kebangsaan, kita akan membahas tentang bagaimana menciptakan proses agar pemilu bisa berlansung damai, jujur dan adil memperkokoh ketahanan Nasional sehingga bisa menjadikan Indonesia sebagai Indonesia emas di masa akan datang, “ ujarnya.
Hal serupa juga diungkapkan Ketua DPD Ikal Aceh Prof, Dr, Syahrizal Abbas, M. A, mengatakan melalui penanda tanganan Mou bersama Unimal dan Ikatan Keluarga Alumni Lemhanas Aceh, juga berjanji akan memberikan representasi terhadap keberagaman suku dan agama yang diharapkan dapat menjaga kebersamaan.
Dia juga berharap para mahasiswa agar mampu berkontribusi dalam pembangunan masyarakat warga negara. “Mungkin kami dari dewan pimpinan daerah atau ngecek kebangsaan ini ada filosofinya Pak, untuk berdiskusi berkontribusi berbicara banyak hal tentang negara ini mulai dari ideologi politik, hukum, keamanan, sosial, budaya geopolitik dan geostrategis,” tuturnya. (b09)