Scroll Untuk Membaca

Aceh

Pakai Narkoba, Otak Hancur Bagaikan Zombie

Pakai Narkoba, Otak Hancur Bagaikan Zombie
Kepala BNN Kota Langsa, AKBP Werdha Susetyo, didampingi oleh Geuchik Gampong Sungai Pauh Pusaka, Musliadi, saat fasilitasi dan asistensi pelaksanaan advokasi program ketahanan keluarga berbasis sumber daya pembangunan desa, di Aula kantor geuchik, Selasa (3/10) siang. Waspada/Ist
Kecil Besar
14px

LANGSA (Waspada): Para pengguna atau pemakai narkoba maka otaknya hancur, mati tidak berfungsi dan pola hidupnya seperti zombie (mayat/yang tidak berpikiran— red), karenanya sejak dini ditangkal peredaran penyalahgunaan narkoba dalam wilayah gampong.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Langsa, AKBP Werdha Susetyo, SE, mengatakan saat melakukan fasilitasi dan asistensi pelaksanaan advokasi program ketahanan keluarga berbasis sumber daya pembangunan desa, di Aula Gampong Sungai Pauh Pusaka, Selasa (3/10) siang.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Pakai Narkoba, Otak Hancur Bagaikan Zombie

IKLAN

Menurut Werdha, masalah narkoba saat ini sangat luar biasa, kalau pemakai narkoba itu otaknya sudah hancur dan rusak semua, “Yang pakai narkoba itu otak tidak sehat lagi dan selamat tinggal otak sehat,” tegas Werdha.

Kalau dipraktikan ketika narkoba itu diteteskan pada potongan daging maka secara otomatis akan tembus, bayangkan bila narkoba itu terkena pada otak manusia apa jadinya.

Pakai Narkoba, Otak Hancur Bagaikan Zombie

Masih kata Werdha, sebuah teorinya terjadi maraknya narkoba karena faktor kemiskinan dan juga pola asuh anak. Karena itu pola yang dipakai oleh pedagang narkoba gimana cara mendagangkan jualan harus laku.

“Kenapa anak-anak mudah kena narkoba karena ketidaktahuan apa itu narkoba dan kalau sudah menggunakan narkoba hancur kehidupan itu seketika,” ungkapnya.

Selain itu juga dampak orang yang pakai narkoba, otak hilang, akhlaq dan pikiran sudah tidak ada lagi dan menjadi tanggung jawab bersama, bukan urusan BNN saja dan bila kita tidak peduli maka berdosa kita semua, apalagi yang saat ini sudah dikerjakan oleh geuchik sangat baik memburu para bandar narkoba, karena sejuah ini geuchik hanya mengejar akhirat.

Persoalan narkoba tidak bisa hilang, makanya harus pintarkan masyarakatnya, misalnya narkoba itu terbuat dari darah babi artinya ini teori dagang yang harus dihancurkan.

“Katakan kepada pengguna narkoba itu jeut pungo (gila — red), bahkan saat ini calon pengantin (catin—red) harus tes urine di BNN,” kata Werdha yang pernah menjadi Kepala BNNK Pidie itu.

Sementara itu Geuchik Gampong Sungai Pauh Pusaka, Musliadi SPd, mengatakan yang dulunya seperti pajak ikan untuk transaksi narkoba, namun dua tahun lalu sejak menjadi geuchik kita basmi bahkan tetap berjalan menjaga gampong.

Meskipun saat ini belum zero narkoba, tapi patroli tetap kita jalankan untuk menghempang laju peredaran gelap narkoba, saat ini sudah ada kader dan penggiat narkoba, bahkan beberapa malam lalu ada agen yang terang-terangan jual narkoba kita tangkap untuk pembinaan.

“Berkat adanya sinergi dengan BNN dan alhamdulillah luar biasa Gampong Sungai Pauh Pusaka ini pernah menjadi gampong Bersinar, pengukuhan penggiat narkoba dan siap perangi narkoba,” tandas Musliadi.

Hadir Ketua PKK, Dewi Purwanti, SPd, Sekdes, Aman Farizah, Kaur dan Imum Chik Gampong serta perangkat gampong lainnya. (crp).

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE