BLANGPIDIE (Waspada): Sejumlah tenaga medis dari Puskesmas Lembah Sabil, jajaran Dinas Kesehatan Aceh Barat Daya (Abdya), Selasa (4/4) lalu, memberikan layanan pemeriksaan kesehatan gratis, kepada puluhan jamaah, yang mengikuti ibadah Suluk, di Dayah Manyang Puskiyai Aceh, Krueng Baru.
Amatan Waspada.id di lokasi, sejumlah tenaga medis dari Puskesmas Lembah Sabil yang mendatangi Puskiyai Aceh hari itu, dengan membawa beragam obat-obatan dan alat kesehatan, langsung dikerumuni para jamaah, yang ingin mendapatkan pemeriksaan kesehatan, juga yang langsung ingin berobat karena adanya keluhan penyakit.
Layanan kesehatan yang diberikan hari itu, dibagi dalam 2 kelompok (pos). Pos pertama dilayani khusus untuk kaum ibu-ibu (perempuan). Sedangkan pos kedua terpisah dari pos pertama, khusus untuk layanan kesehatan kaum bapak-bapak (pria). Masing-masing pos, dilayani para tenaga medis yang professional di bidangnya. “Ini bentuk layanan kita pada masyarakat. Karena, tugas utama kita adalah melayani dengan sebaik mungkin. Ini juga bagian dari ibadah,” sebut Kapus Lembah Sabil, Yelli, melalui H Marjan, salah seorang tenaga medis senior, yang ikut turun ke lokasi.
Dari hasil pemeriksaan di lapangan (Kompleks Puskiyai Aceh) lanjut H Marjan, ditemukan ragam keluhan penyakit dari para jamaah. Diantaranya, keluhan asam lambung, gula darah, darah tinggi, kolesterol, asam urat, gangguan pencernaan dan lainnya.
Namun katanya, keluhan penyakit yang diderita dan ditemukan dari para jamaah, baik dari kaum ibu-ibu, maupun dari kaum bapak-bapak, masih dalam taraf toleransi. “Artinya, masih bisa berobat jalan dan tidak perlu dirujuk apalagi dirawat. Kita berikan obat untuk dikonsumsi disini, selama beribadah suluk. Tapi ingat, nantinya tetap harus dikontrol ulang. Insya Allah, bapak-bapak dan ibu-ibu yang beribadah disini, diberikan kesehatan selalu oleh Allah SWT. Amiiin,” demikian H Marzan.
Data diterima Waspada di lokasi diketahui, puluhan jamaah ibadah Suluk di Dayah Manyang Puskiyai Aceh, Krueng Baru, kawasan Desa Kayee Aceh, Kecamatan Lembah Sabil, Abdya tersebut, terdiri dari para ibu-ibu dan bapak-bapak, yang berasal dari berbagai pelosok ‘Nanggroe Breuh Sigupai’, juga dari Kabupaten tetangga, yakni Kabupaten Aceh Selatan dan Kabupaten Nagan Raya. Bahkan, ada yang berasal dari Kabupaten Aceh Besar, Kota Banda Aceh, Kota Subulussalam, hingga Aceh Singkil.
Menurut Tgk H Syamsarif, selaku Ketua Panitia Pelaksana Ibadah Suluh Dayah Manyang Puskiyai Aceh, para jamaah ibadah Suluk tersebut, mondok di Pesantren itu dalam rangka mengikuti ibadah, selama 30 hari penuh (selama bulan Ramadhan). Dimana katanya, para jamaah sudah mulai mondok (menginap), terhitung sejak Rabu (22/3) lalu, hingga berakhir saat lebaran Idul Fitri 1444 H tiba nantinya.
Saat mondok mengikuti ibadah suluk lanjutnya, tentunya kesehatan para jamaah yang rata-rata berusia di atas 40 tahun, ada yang fit, juga ada yang menurun. Untuk itu, pihak pengelola (Puskiyai Aceh), sangat mengharapkan bantuan ataupun dukungan tenaga medis, dalam memeriksa, juga memberikan obat untuk para jamaah yang sakit.
“Alhamdulillah, harapan kita dijawab langsung oleh para tenaga medis dari Psukesmas Lembah Sabil. Terima kasih sebesar-besarnya, kami haturkan untuk ibu-ibu dan bapak-bapak dari Puskesmas Lembah Sabil, yang telah menyediakan waktunya, dalam memberikan layanan kesehatan untuk para jamaah,” ujar Tgk H Syamsarif.
Dalam kesempatan itu, Tgk H Syamsarif menyebutkan, suluk diartikan oleh sebagian ulama sebagai jalan atau metode kehidupan tareqat, untuk melaksanakan segala bentuk ibadah, dalam upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT. “Intinya, ibadah suluk ini adalah upaya kita dalam mendekatkan diri dengan sang Pencipta,” demikian tutupnya.(b21)