SIGLI (Waspada): Meski sudah dipasang papan rambu-rambu lalulintas dilarang parkir, kendaraan keluarga pasien dan pengunjung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tgk Chik Ditiro, Sigli tetap parkir di bahu jalan, tetapi jumlahnya sedikit, demikian pantauan Waspada, Selasa (28/3) siang.
Minimnya jumlah kendaraan yang terpakir di bahu jalan depan rumah sakit milik Pemkab Pidie, itu karena, adanya upaya penertiban yang dilakukan managemen RSUD Tgk Chik Ditiro, Sigli, sejak pagi. Penertiban parkir liar itu dipimpin langsung oleh Wadir Umum RSUD Tgk Chik Ditiro, Sigli Muhammad Nur M.Kes., MARS.
Beberapa warga dan karyawan RSUD Tgk Chik Ditiro ditemui Waspada membenarkan jika ada penertiban kendaraan yang parkir di bahu jalan depan rumah sakit tersebut.
“Tadi pagi, bapak Wadir langsung pimpin penertiban. Semua kendaraan milik pengujung ataupun milik keluarga pasien diminta untuk segera parkir di tempat area park milik RSUD Tgk Chik Ditiro,” kata beberapa karyawan RSUD Tgk Chik Ditiro kepada Waspada.
Rahmad, 23, salah seorang mahasiswa ditemui Waspada di RSUD Tgk Chik Ditiro, Sigli, mengapresiasi sikap dan tindakan managemen rumah sakit yang menertibkan parkir kendaraan di bahu jalan karena hal itu dapat mengganggu dan mengancam nyama pengguna jalan lainnya.
Menurutnya sikap yang ditempuh oleh managemen rumah sakit, itu sifatnya masih persuasif dan dengan penuh kekeluargaan. Menurut dia, masyarakat pengunjung dan keluarga pasien diharapkan dapat memahami, bahwa memarkir kendaraan di bahu jalan dilarang karena bisa membahayakan nyawa orang lain, terlebih jalan itu merupakan jalan lintas nasional demana kendaraan yang lewat berjalan di jalan tersebut tidak saja ukuran kecil tetap banyak juga yang berukuran raksasa.
Rahmad, sebagai warga Pidie juga merasa kecewa dan sedih diera yang sudah serba modern, ini masih banyak warga apatis terhadap aturan dan Rambu-rabu lalulintas. Padahal, setiap pengendara masing-masing sudah mengantongi Surat Izin Mengemudi (SIM), dan diyakini para pengendara kendaraan itu sudah paham dan mengerti akan semua aturan dan Rabu-rambu lalulintas yang dipasang di jalan.
Kata dia, Jalan negara lintas Banda Aceh-Medan, di depan RSUD Tgk Chik Ditiro, Sigli salah satu jalur tersibuk, tidak saja dilintas oleh kendaraan berukuran kecil, tetapi juga dilalui oleh kendaraan-kendaraan berat berukuran besar, seperti bus angkutan antar lintas Provinsi, sampai truk trailer tronton dengan jumlah 22 roda.
Dia lalu meminta membayangkan saat kendaraan raksasa itu lewat di jalan itu persisnya di depan RSUD Tgk Chik Ditiro, dan ketika itu banyak kendaraan parkir sembarang berjejer di bahu jalan. Tentu saja lanjut dia kondisi jalan akan sempit, dan pada bagian karena lokasi itu juga tidak jauh dari pusat perkantoran dan kompleh sekolah, puluhan sepeda motor digunakan oleh pelajar dan PNS dengan segala kesibukkan melaju kencang.
“Apakah dengan kondisi jalan yang sempit itu karena ada parkiran liar tersebut dapat mengancam nyama adik-adik pelajar kita yang sedang jalan ke sekolah, begitupun kawan-kawan PNS yang berkendara pergi ke kantornya menunaikan tugasnya dengan tepat waktu tuntutan kantornya. Saya hanya ingin mengajak kita berpikir logika saja,” kata Rahmad.

Wadir Umum Muhammad Nur, M.Kes., MARS, kepada Waspada, membenarkabn bila ia bersama beberapa petugas, Selasa (28/3) pagi melakukan penertiban dan imbauan kepada masyarakat agar tidak memarkirkan kendaraannya sembarang, terutama di luar menggunakan bahu jalan karena dapat membahayakan masyarakat pengguna jalan dan keindahan kota.
Kata dia, saat ia bersama beberapa petugas keamanan rumah sakit melakukan imbaun dan penertiban parkir tersebut, semua kendaraan milik keluarga pengunjug dan keluarga pasien diarahkan untuk parkir di dalam perkarangan rumah sakit.
“Area parkir di rumah sakit kita, ini luas bang. Bagi masyarakat yang mau berobat jalan di Poli, ini bisa parkir di bekas gedung rumah dinas dokter saraf. Itukan dekat dengan bagngunan Poli, tinggal melangkah saja sudah sampai, jadi tidak ada alasan parkir di bahu jalan,” katanya.
Sedangkan bagi keluarga pasien bisa parkir di dalam dan area parkirnya juga dekat dengan ruangan pasien. Parkir di area resmi kendaraanya lebih terjamin. “ Mari kita hidup sehat dan tertib. Biasa kan, itu demi kebiakan kita semua,” kata M.Nur dengan nada ramah. (b06)











