SIGLI (Waspada): Sejumlah tokoh dan kader Partai Golkar di Kabupaten Pidie, berharap partai berlogo pohon beringin itu dapat memprioritaskan kader anggotanya sendiri untuk diusung pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Ketua Bapera Kabupaten Pidie Muhammad Junaidi, SP, yang juga mantan Sekretaris DPD II Partai Golkar, Jumat (9/9) mengatakan, kendati Pemilu 2024 masih lama namun tahapan menuju kesiapan pemilu sudah terasa gaungnya.
Konon lagi sebut dia, Partai Golkar yang menjunjung tinggi AD/ART maupun Peraturan Organisasi (PO) sebagai pedoman setiap kebijakan agar tetap lahir kebijakan yang bijaksana nantinya dalam setiap pengambilan keputusan.
“Patut saya sampaikan, bahwa masih banyak kader dari Partai Golkar yang layak, dan perlu diakomodir sebagai fungsionaris” ujarnya.
Dia menjelaskan dapat dipahami bahwa fungsionaris ini adalah inti pemenangan Partai Golkar, baik Pileg maupun pemenangan Pilpres dari Partai Golkar. “Jangan asal comot dan buang. Simpan dulu keinginan, kepentingan pribadi ketua kalau mau Partai Golkar menang di Kabupaten Pidie” tutur Muhammad Junaidi.
Lanjut dia, mengenai banyaknya mantan Calon Legislatif (Caleg) Partai Golkar yang sudah keluar menjadi pengurus dan Caleg di partai lain, ini sebut Muhammad Junaidi akibat lemahnya komunikasi pengurus Partai Golkar. “Sekali lagi saya sampaikan kemenangan Partai Golkar itu hal yang paling penting bagi kita. kalau memang belum paham belajar dulu” tegasnya.
Minta Dievaluasi
Karena itu, lanjut Muhammad Junaidi, ia meminta kepada Dewan Pimpinan Daerah (DPD) 1 Aceh dan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar untuk mengevaluasi kepengurusan DPD II Partai Golkar Kabupaten Pidie. Menurut dia, evaluasi itu penting karena evaluasi tersebut merupakan kebutuhan serta biasa dilakukan dalam suatu organisasi. “Pemilu 2024 tinggal hitungan bulan dan ini perlu disiapkan sesuai ketentuan Partai Golkar” pungkasnya.
Politisi senior Partai Golkar, Drs. H.M.Yusuf Ishaq mengatakan dalam perekembangannya masih ada kader potensial Partai Golkar Pidie yang konsisten mendukung perolehan dukungan masyarakat pada Pemilu 2024, walaupun banyak Caleg Golkar pada Pemilu 2019 sekarang telah pindah ke partai lain.
Karena itu Yusuf Ishaq meminta pengurus partai berlambag pohon beringin itu dalam mengusung Caleg dan menjalankan aturan dalam tubuh partai Golkar, jangan ada istilah anak tiri dan anak kandung, konon lagi kata dia ditolak dan hingga menyebabkan ditiadakan Calegnya. “Sementara yang nyaleg malah yang belum tentu dapat mendulang suara, oleh karena itu walau berpengaruh ketika banyak kader Golkar yang pindah partai, tetap masih ada kader Golkar yang siap dalam penggalangan dukungan” katanya.
Karena itu, Yusuf Ishaq mengingatkan tetap diberikan kesempatan dan tempat kepada kadernya sendiri yang potensial, dengan harapan Partai Golkar tetap dapat mendulang perlehan suara terbanyak nantinya, “Jangan dipotong kesempatan apalagi dijadikan partai seperti perusahaan keluarga, itu akan bermasalah nanti dalam maksimalisasi dukungan rakyat kepada Caleg Golkar” cetusnya.
Selaku politisi senior Partai Golkar, Yusuf Ishaq mengingatkan, ketua dan fungsionaris Partai Golkar harus benar taat asas serta memahami setiap aturan organisasi, dan jangan menjadikan Partai Golkar seperti perusahaan pribadi maupun perusahan keluarga.
“Jujur saya selaku kader Partai Golkar dan pernah menjabat Ketua di tingkat Provinsi Aceh malah terang melihat ada dugaan dalam situasi persiapan Caleg diinternal Partai Golkar Pidie. Saya mengharapkan jangan sampai ada masalah yang berujung inkonsistensi kader lagi, bahkan berujung pada kegaduhan internal, pengurus partai harus bijak dan fokus merumuskan model kebijakan untuk tetap membesarkan Partai Golkar di Pidie” tutup Yusuf Ishaq (b06)
Teks Foto: Muhammad Junaidi, Ketua Bapera Kabupaten Pidie yang juga kader Partai Golkar, daerah setempat, Waspada/IST
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.
