ACEH UTARA (Waspada.id): Pascabanjir yang melanda Kabupaten Aceh Utara, muncul 5 muara baru di Gampong Sawang dan Blang Nibong, Kecamatan Samudera. Kehadiran 5 muara tersebut telah meyebabkan ratusan hektar lahan sawah di dua gampong itu rusak dan tidak dapat digunakan untuk menanam padi karena lahan telah dipenuhi dengan air laut.
Amatan Waspada.id di lokasi kejadian, muara baru yang muncul di Gampong Blang Nibong tergolong cukup besar dan cukup lebar, kira-kira lebarnya mencapai 50 meter. Sedangkan panjang muara masuk hingga ke areal persawahan masyarakat gampong (desa) setempat.
Waspada.id juga melihat, ada banyak warga menjala ikan di areal persawahan yang dimasuki air laut tersebut. Jenis – jenis ikan yang berhasil ditangkap bukan lagi jenis ikan air tawar tapi ikan air asin seperti kakap.

“Kalau airnya sedang pasang, air laut memenuhi nyaris seluruh areal sawah yang ada. Kira – kira luas lahan sawah di dua gampong ini tidak kurang dari 100 hektare,” kata Sekretaris Gampong Sawang, Rusli kepada Waspada.id, Senin (8/12) pagi.
Terkait munculnya muara baru di Gampong mereka, kata Rusli, bukan hanya membuat warga kehilangan lahan tempat bercocok tanam, namun juga muncul kekhawatiran mendalam disebabkan jika terjadi pasang purnama air laut masuk ke pemukiman penduduk.
“Kalau sekarang mungkin masih bisa diatasi masalah ini karena muara ini masih belum terlalu parah. Tapi kalau dibiarkan, bisa – bisa lama kelamaan, kami tidak hanya kehilangan lahan sawah tapi juga akan kehilangan kampung halaman,” sebut Rusli lagi.
Rusli kepada Waspada.id juga mengatakan, para warga tidak sanggup mambayangkan betapa dahsyatnya arus banjir yang terjadi beberapa hari lalu hingga mampu menghasilkan lima muara itu. “Mungkin kalau tidak terjadi abrasi, kami yang karam. Di Gampong Sawang muncul dua muara baru dan di Blang Nibong tiga muara baru.”

Anggota DPRK Aceh Utara, Ruslan menyebutkan kondisi di dua gampong wilayah Kecamatan Samudera saat ini cukup memprihatinkan. Jika pemerintah daerah, provinsi ataupun pusat tidak segera menanganinya berpotensi dua gampong itu akan hilang tenggelam menjadi lautan ataupun muara sungai.
“Jumlah penduduk di Gampong Sawang sebanyak 1.600 jiwa dan Gampong Nibong 1.300 jiwa. Mereka 50 persen bekerja sebagai nelayan, 50 persen lagi sebagai petani sawah serta tambak,” terangnya.
Politisi muda fraksi PAN itu juga mengatakan jika pemerintah betul-betul memperhatikan kondisi yang menimpa pemukiman penduduk tersebut, maka masih bisa diantisipasi sebelum melebar semakin luas. (id70)












