AcehKesehatan

Pasien RSCM Langsa Membludak Sejak Banjir Hingga Pascabanjir

Pasien RSCM Langsa Membludak Sejak Banjir Hingga Pascabanjir
Kondisi Rumah Sakit Cut Meutia (RSCM) milik PT Cut Meutia Medika Nusantara (PT CMN) Langsa saat menerima pasien korban banjir dan pasca banjir. Waspada.id/Munawar
Kecil Besar
14px

LANGSA (Waspada.id): Pasien Rumah Sakit Cut Meutia (RSCM) milik PT Cut Meutia Medika Nusantara (PT CMN) Langsa membludak dan satu-satunya rumah sakit yang beroperasi di Kota Langsa sejak banjir meluluhlantakkan pesisir Timur Aceh hingga pascabanjir dan lumpur, Kamis (4/12/2025).

Amatan wartawan, lonjakan jumlah pasien korban banjir yang terus berdatangan dari Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh Timur dan Kota Langsa membuat ruang perawatan penuh dan sesak, bahkan tenaga kesehatan harus bekerja ekstra untuk melayani pasien yang berdatangan.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Direktur RSCM Langsa, Ernawati ketika dikonfirmasi wartawan, Rabu (3/12) malam, membenarkan hingga saat ini pasien di RSCM Langsa membludak dan tenaga kesehatan masih bekerja ekstra menangani para pasien.

“Meskipun di tengah keterbatasan, kita tetap melayani pasien yang datang ke RSCM sejak banjir hingga pascabanjir,” ujarnya.

Selain itu, urai Nana sapaan akrab Ernawati, pihak RSCM akan terus memberikan layanan yang terbaik kepada semua pasien yang hingga hari ini terus berdatangan baik warga kota Langsa sendiri begitu juga dari kabupaten tetangga untuk mendapatkan pengobatan terbaik tentunya.

Ia mengisahkan, ketika hujan lebat dan angin kencang melanda Kota Langsa dan kabupaten/kota di Aceh khususnya, menjelang pagi, Rabu 26 November 2025. Di tengah hujan lebat dan angin kencang pada malam itu, saya minta diantar oleh keluarga mengarungi banjir untuk memantau kondisi pasien dan RSCM.

“Jadi, sejak hari pertama banjir melanda Kota Langsa, kami juga harus melayani pasien dari RSUD Langsa yang saat itu kerendam banjir hingga harus dievakuasi ke RSCM Langsa,” tuturnya.

Di saat kondisi itu, Rumah Sakit Umum Daerah Tamiang dan Aceh Timur yang juga lumpuh akibat banjir bandang membuat warga yang sakit terpaksa harus dievakuasi ke Kota Langsa untuk mendapat perawatan yang intensif

“Ada warga yang harus berjalan kaki demi mendapatkan perawatan medis dari Peureulak, Kabupaten Aceh Timur karena rumah sakit disana juga terdampak banjir,” sebutnya.

Sambungnya, dengan banyaknya pasien yang berdatangan hingga menyebabkan pelayanan kesehatan tidak seimbang dalam beberapa hari itu, pun demikian tetap kami layani. Begitu juga ruang IGD (Instalasi Gawat Darurat) yang full sampai keluar dan terpaksa harus memakai tirai untuk menghalangi pandang saat ditangani oleh tim medis.

“Kondisi itu menyebabkan pasien harus menunggu lama di IGD, bahkan ada yang sampai menunggu di lantai dan kursi roda. Sedangkan pada ruang inap selalu penuh,” ucapnya.

Mirisnya lagi, tambah Nana, saat itu listrik juga mati, kami terpaksa harus pakai genset di rumah sakit ini tanpa AC di ruangan perawatan. Begitu juga sinyal internet susah sekali untuk komunikasi, ditambah lagi dengan menipisnya persediaan obat-obatan dan minimnya tabung oksigen membuat semua tenaga kesehatan kerja ekstra harus mencari alternatif oksigen dan obat-obatan di tengah kepungan banjir.

Saat ini, setelah melewati kondisi sulit pascabanjir tersebut yang tertinggal bagaimana kami harus menanggulangi semua biaya-biaya pengobatan bagi pasien-pasien yang kami rawat.

Sementara berdasarkan regulasi, biaya pengobatan untuk penyakit akibat bencana alam, termasuk banjir, pada prinsipnya tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan

Untuk itu, kami berharap ada kebijakan dari pemerintah daerah Aceh Tamiang dan Aceh Timur, serta Kota Langsa untuk mencari regulasi pembayaran para pasien yang sudah dirawat di rumah sakit ini.

“Pembiayaan kesehatan dalam situasi tanggap darurat bencana menjadi tanggung jawab pemerintah pusat dan pemerintah daerah melalui skema pendanaan bencana,” ujarnya.

Pada akhirnya kita, Nana berharap semoga masa pemulihan pasca bencana ini dapat berjalan dengan cepat dan masyarakat bisa kembali beraktivitas normal. Tetap semangat. (Id75)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE