BANDA ACEH (Waspada): Pemerintah Provinsi Aceh melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Aceh bersama Purna Caraka Muda Indonesia (PCMI) Aceh sebagai juri dan fasilitator kegiatan menyelenggarakan Seleksi Daerah Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) Tahun 2025.
Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari surat resmi Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia terkait pelaksanaan seleksi calon peserta PPAN tingkat provinsi. PPAN menawarkan berbagai kesempatan pertukaran pemuda ke berbagai negara mitra, antara lain: Jepang, Australia, Malaysia, Singapura, China, Korea Selatan, India, dan Indonesia.
Adapun pada tahun 2025 ini, sebanyak 76 pemuda-pemudi terbaik dari seluruh Aceh bersaing memperebutkan dua kuota untuk mewakili Indonesia dalam program internasional bergengsi, yakni Ship for Southeast Asian and Japanese Youth Program (SSEAYP) dan Australia-Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP).
Plt. Kepala Bidang Kepemudaan Dispora Aceh, Syarifah Irma Henni, Minggu (18/05/25), mengatakan, apresiasi dan dukungan penuh terhadap semangat para peserta.
“Program ini bukan hanya sekadar pertukaran, melainkan ruang untuk menempa karakter, kepemimpinan, dan representasi budaya Indonesia di mata dunia,” kata Syarifah Irma.
Ketua Panitia Seleksi Daerah, Fahmi Risnaldi, S.Pd., M.Sc., menjelaskan, prosesi seleksi berlangsung sejak 29 April hingga sekarang, yang dilaksanakan di tiga kota besar di Aceh, yaitu Banda Aceh, Lhokseumawe, Meulaboh dan pusat kegiatan akhir di Kantor Dispora Aceh.
Tahapannya dimulai dari sosialisasi, seleksi berkas, Leaderless Group Discussion, penampilan seni budaya, presentasi proyek pengabdian masyarakat (community development) dan wawancara.
Tak lupa ia mengapresiasi semangat para peserta dan kerja keras panitia.
“Kami melihat potensi besar dari para peserta tahun ini. Harapannya, perwakilan Aceh nantinya dapat mengharumkan nama daerah dan Indonesia di kancah internasional,” ujarnya.
Ketua PCMI Aceh, Ir. Febi Mutia, ST., MSc., menambahkan, kegiatan tersebut dapat menjaring pemuda-pemudi Aceh yang tidak hanya unggul secara intelektual, tapi juga memiliki kepedulian sosial dan kemampuan diplomasi budaya.
“Kami berharap peserta dapat menjadi representasi terbaik bangsa di tingkat dunia,” ujar Febi.
Dosen USK itu menjelaskan PCMI merupakan sebuah organisasi kepemudaan yang dibentuk oleh para alumni program PPAN yang diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga dan berada dibawah naungan Dispora Aceh.
“PCMI berfungsi sebagai wadah bagi para alumni PPAN untuk tetap aktif dan berkontribusi dalam pengembangan kepemudaan dan persahabatan antar negara. Nantinya alumni tahun 2025 ini juga akan bergabung bersama dan nenjadi bagian dari PCMI Aceh,” pungkasnya.(b02)
