BANDA ACEH (Waspada): Buku “Qur’an Terjemahan Bahasa Gayo” dan buku “Syaer Tafsir Gayo” karya Dr Johansyah, diluncurkan Senin (22/7) sore di Banda Aceh. Buku karya pegawai Baitul Mal, Aceh Tengah itu diterbitkan Bandar Publishing Banda Aceh.
Peluncuran Buku Qur’an Terjemahan Gayo dan buku Syaer Tafsir Gayo, dihadiri oleh Pj Bupati Aceh Tengah, Teuku Mirzuan. Ia didampingi oleh Prof Alyasa’ Abubakar (Rektor UIN Ar-Raniry 2000-2001), Prof Abdi A Wahab (Rektor USK 2002-2006) yang memberikan sambutan dan pegantar pada kegiatan peluncuran tersebut.
Penulis kedua buku itu adalah Dr Johansyah, seorang pegawai Baitul Mal Aceh Tengah tersebut, yang dimoderatori oleh Dr Arfiansyah, Antropolog Hukum UIN Ar-Raniry lulusan Leiden University.
“Kami memberi apresiasi kepada pada Dr Johansyah yang telah menulis karya besar menerjemahkan Al-Qur’an dalam Bahasa Gayo. Semoga menjadi motivasi bagi warga Aceh Tengah lainnya untuk terus memperkuat literasi lokal dan memperkaya khazanah adat istiadat Gayo” Ujar Teuku Mirzuan yang hadir memenuhi undangan penerbit Bandar Publishing.
Pada kesempatan yang sama Prof Alyasa’ menilai ini karya besar yang dilakukan Dr Johansyah. “Ini karya ilmiah monumental yang ditulis Dr Johansyah, menerjemahkan Al-Quran dalam bahasa Gayo memerlukan kesungguhan, tidak mudah, perlu ketekunan menyelesaikan karya ini,” ujar Prof Alyasa’ Abubakar.
Tokoh Gayo yang menghadiri kegiatan tersebut dengan persiapan makalah yang sengaja diperuntukkan untuk peluncuran karya Dr. Johansyah ini merasa bangga masih ada intelektual Gayo yang terus mengisi dan memperkaya intelektualitas di Gayo. Apa lagi Dr Johansyah melakukanya secara pribadi dan mandiri. Beberapa catatan kritis terhadap karya ini juga disampaikannya.
Menurut Alyasa’ apapun alasannya, ini karya monumental yang perlu dibaca dan mendapat tempat di istimewa dalam ruang akademik dan masyarakat Gayo. Ia juga menegaskan “Karya Johansyah ini menambah satu lagi terjemahan Al-Qur’an dalam bahasa Gayo yang telah diselesaikan oleh IAIN Takengon, atas mandat dan dukungan finansial penuh dari Kementerian Agama di Jakarta yang memiliki misi menerjemahkan Al-Qur’an ke dalam bahasa lokal di Indonesia.
“Masyarakat Gayo harus berbangga dan bersuka cita karena Dr. Johansyah mengerjakannya atas inisiatif pribadi tanpa dukungan dari siapa pun. Komitmen seperti ini langka sekali saat ini,” ujar Alyasa’, yang juga mantan Kadis Syariat Islam itu.
Prof. Abdi A Wahab, mantan Ketua Majelis Pendidikan Aceh dan Mantan Rektor USK juga menambahkan, “saya tidak bisa membayangkan dedikasi dan komitmen penulis menerjemahkan al-Quran ini sejak tahun 2021, lebih awal dari keterlibatan IAIN Takengon dalam projek nasional menerjemahkan Al-Qur’an ke dalam bahasa daerah.”
“Sekarang ini, banyak sekali muslim belum pernah khatam membaca Qur’an. Johansyah bahkan menerjemahkannya, mengecek pekerjaannya berulang kali sendiri. Saya pribadi salut kepada beliau. Ini harus kita dukung dan apreasiasi,” ujar Prof Abdi A Wahab.
Pada kesempatan yang sama, Mukhlisuddin Ilyas mewakili penerbit Bandar Publishing ikut berbagi cerita membiayai penerbitan Al-Qur’an berbahasa Gayo ini. “Literasi lokal perlu mendapat tempat di tengah surplus literasi global. Kita akan terus memberi dukungan penerbitan untuk karya-karya terbaik dari putra Aceh.”
“Kerja keras Dr Johansyah dalam menulis Terjemahan Al-Qur’an Bahasa Gayo dan buku Syaer Tafsir Gayo perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak, kolaborasi adalah kunci dalam memperkuat literasi Aceh,” ujar Mukhlisuddin Ilyas dalam sambutannya.
Perlu juga diketahui bahwa buku terjemahan Qur’an dalam bahasa Gayo ini belum dilengkapi dengan bahasa arab. Masih terjemahan latin dan bahasa Gayo. Bandar Publishing sedang dalam proses persiapan izin ke Kementerian Agama RI oleh untuk pencantuman bahasa arab dalam buku terjemahan Al-Qur’an berbahasa Gayo ini.(b04)