SIGLI (Waspada): Drs Ridwan, 58, pasti tidak pernah mengira bila rumahnya di Gampong (desa-red) Ulee Ceu, Kecamatan Pidie, terbakar dalam waktu beberapa jam.
Ridwan, adalah Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Data, pada Dinas Kependudukan dan Pencacatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Pidie. Dia, mengatakan tidak menyangka bila rumah yang sudah puluhan tahun ditempatinya terbakar.
Peristiwa itu terjadi saat Ridwan bersama keluarganya berada di Banda Aceh, Minggu (3/9) pukul 14:00 Wib, dan saat diberitahu oleh saudaranya, ia bersama isterinya mengaku sangat terkejut. “Saat kebakaran, di rumah ada anak, dia tertidur. Tetapi dia selamat karena dibangunkan warga,” katanya.

Ridwan menceritakan, jika beberapa hari sebelum musibah kebakaran Minggu (3/9) siang itu, dia mengaku sempat bermimpi. Mimpi itu menurutnya ganjil atau tidak masuk akal. Ridwan bermimpi jika rumahnya itu terlihat bersih sebersih-bersihnya. “Saya pernah mimpi beberapa kali sebelum peristiwa kebakaran ini, rumah saya bersih,” katanya.
Selanjutnya, pada hari Minggu, (3/9) pagi, dimana ia bersama keluarganya pergi ke Banda Aceh, Ridwan mengaku tidak punya firasat apa-apa. Bahkan setiba di Banda Aceh, di salah satu rumah makan, ia bersama keluarganya, sudah memesan makanan untuk makan siang.
Saat makanan yang dipesan sudah dihidangkan, justru ia mendapat kabar bila rumahnya yang tadinya saat ditinggalkan dalam kondisi bagus, justru sudah ludes terbakar. Mendengar kabar tersebut, Ridwan selaku kepala rumah tangga langsung menenangkan isteri dan anak-anaknya agar tidak syok. “Begitu tiba, rumah sudah hangus,” katanya.
Ridwan, menuturkan bila rumahnya tersebut, diduga terbakar akibat arus pendek pada colokan kipas angin atau charger Hand Phone yang menyambar kasur. Karena kata dia, saat berangkat ke Banda Aceh dirinya tidak mencabut semua colokan alat-alat listrik di rumahnya. “Saat kejadian, kami tidak mencabut colokan listrik. Kipas angin masih hidup dan mengarah ke kasur,” katanya.
Ridwan menyebutkan, akibat musibah kebakaran rumah yang dideritanya tersebut menyebabkan beberapa surat-surat penting hangus terbakar. Diantaranya, dua sertifikat tanah, BPKB kendaraan R2 sebanyak lima buah, dan surat penting lainnya. (b06)