AcehPendidikan

Pelatihan Digitalisasi Pembelajaran Augmented Reality Dorong Inklusivitas Di Sekolah Dasar

Pelatihan Digitalisasi Pembelajaran Augmented Reality Dorong Inklusivitas Di Sekolah Dasar
Tim akademis dari Universitas Samudra saat pelatihan bertajuk Digitalisasi Pembelajaran melalui Augmented Reality (AR) dalam Menciptakan Iklim Inklusivitas di Sekolah Dasar yang diselenggarakan bagi guru-guru Sekolah Dasar dari KKG Gugus IV Cut Mutia, Kota Langsa, Jumat (16/8). Waspada/dede
Kecil Besar
14px

LANGSA (Waspada): Inovasi dalam dunia pendidikan kembali diwujudkan melalui pelatihan bertajuk Digitalisasi Pembelajaran melalui Augmented Reality (AR) dalam Menciptakan Iklim Inklusivitas di Sekolah Dasar yang diselenggarakan bagi guru-guru Sekolah Dasar dari KKG Gugus IV Cut Mutia, Kota Langsa.

Kegiatan yang berlangsung sejak Juli hingga November 2024 mendatang merupakan bagian dari Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang didanai oleh DIPA DRTPM Direktorat Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tahun 2024.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Ketua pelaksana kegiatan, Bunga Mulyahati, M.Pd, Jumat (16/8) menyatakan, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para guru dalam memanfaatkan teknologi Augmented Reality (AR) untuk menciptakan pembelajaran yang inklusif di sekolah-sekolah dasar.

“Augmented Reality, sebuah teknologi yang menggabungkan elemen digital dengan dunia nyata, menawarkan peluang besar bagi dunia pendidikan untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan mendalam. Dalam konteks pendidikan inklusif, AR dapat digunakan untuk membantu siswa dengan berbagai kebutuhan belajar, sehingga mereka dapat mengikuti pelajaran dengan cara yang lebih menarik dan sesuai dengan kebutuhan mereka,” sebutnya.

Dalam kesempatan itu, Bunga Mulyahati, M.Pd menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan, khususnya untuk mendukung pembelajaran yang inklusif. “Penggunaan teknologi Augmented Reality di ruang kelas tidak hanya sekadar membuat pembelajaran lebih menarik, tetapi juga berpotensi untuk menciptakan iklim belajar yang inklusif, di mana setiap siswa, tanpa terkecuali, dapat berpartisipasi aktif dalam proses belajar,” ujar Bunga.

Dijelaskan Bunga Mulyahati lagi, bahwa pelatihan ini dirancang untuk membekali para guru dengan keterampilan praktis dalam menggunakan AR sebagai alat bantu pembelajaran.

“Kami ingin memberikan para guru kesempatan untuk mengembangkan kreativitas mereka dalam menciptakan strategi pembelajaran yang inovatif, yang dapat menjangkau semua siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa setiap anak mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang,” tambahnya.

Selain itu, pelatihan ini melibatkan berbagai elemen akademis dari Universitas Samudra. Pelatihan ini juga didukung anggota tim pelaksana lainnya, yaitu Inge Ayudia, M.Pd., dan Dona Mustika, M.Pd., serta tiga mahasiswa Universitas Samudra, yakni Putro Nyak Harsya, Julianton Riski Efendi Sinaga, dan Asmainy Br Berutu.

“Tim ini tidak hanya bertindak sebagai fasilitator, tetapi juga memberikan materi, melakukan demonstrasi, dan membimbing peserta dalam penerapan praktis teknologi AR di dalam kelas,” jelasnya.

Kemudian, selama pelatihan yang diadakan di SDN 01 Sungai Pauh ini, para peserta diajak untuk mengeksplorasi berbagai aplikasi dan perangkat AR yang dapat digunakan dalam pengajaran. Salah satu fokus utama adalah bagaimana teknologi ini dapat dimanfaatkan untuk membuat konten pembelajaran yang lebih inklusif, seperti visualisasi konsep-konsep abstrak yang sulit dipahami oleh siswa dengan gaya belajar visual, atau menyediakan materi tambahan yang dapat diakses oleh siswa dengan disabilitas.

Respon positif atas pelatihan ini, Ketua KKG Gugus IV Cut Mutia Raida, S.Pd menyatakan bahwa pelatihan ini sangat relevan dengan kebutuhan guru-guru di era digital saat ini.

“Teknologi adalah bagian dari kehidupan kita sehari-hari, dan pendidikan tidak boleh tertinggal. Dengan pelatihan ini, kami, para guru, mendapatkan wawasan baru tentang bagaimana teknologi dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran sehari-hari untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung perkembangan semua siswa,” ungkapnya.

Ditambahkan Raida lagi, bahwa pelatihan ini memberikan keyakinan lebih kepada para guru untuk menerapkan teknologi di ruang kelas mereka. Dukungan dan bimbingan dari para dosen dan mahasiswa Universitas Samudra sangat membantu kami dalam memahami cara kerja AR dan bagaimana menggunakannya dengan efektif. “Kami berharap pelatihan semacam ini dapat terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak guru di Kota Langsa dan sekitarnya,” tuturnya.

Apalagi, sambungnya lagi, sepanjang pelatihan para peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan teoritis, tetapi juga terlibat langsung dalam kegiatan praktis. Mereka diajak untuk membuat materi pembelajaran berbasis AR yang dapat digunakan di sekolah masing-masing. Beberapa contoh yang dibuat selama pelatihan termasuk simulasi interaktif, penggunaan AR untuk menggambarkan struktur tiga dimensi dalam pelajaran sains, serta aplikasi AR yang dapat membantu siswa berkebutuhan khusus memahami konsep-konsep matematika dasar.

Menjelang akhir pelatihan, para peserta juga diberikan tugas untuk mengembangkan proyek pembelajaran menggunakan AR yang akan diimplementasikan di sekolah mereka dan dievaluasi pada pertemuan selanjutnya. Proyek ini diharapkan dapat menjadi contoh nyata dari bagaimana teknologi dapat diterapkan untuk mendukung pendidikan inklusif yang lebih baik.

Kegiatan pelatihan ini direncanakan akan berlanjut hingga November 2024 mendatang dengan berbagai sesi lanjutan yang akan mengevaluasi dan memperkuat implementasi teknologi AR di sekolah-sekolah.

“Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan kualitas pendidikan di Kota Langsa dapat terus ditingkatkan, khususnya dalam hal inklusivitas dan pemanfaatan teknologi digital. Pelatihan ini juga diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengadopsi teknologi dalam rangka menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan merata bagi semua siswa,” tandasnya.(b13)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE