TANGSE (Waspada.id) : Pemerintah Kabupaten Pidie menempatkan tenaga kesehatan di posko pengungsian Gampong Blang Pandak, Kecamatan Tangse, untuk memastikan warga terdampak banjir mendapat pelayanan medis yang optimal.
Menurut Keuchik Muhammad Yanis, hingga Selasa (2/12), sebanyak 920 jiwa dari 441 kepala keluarga ( KK) masih mengungsi akibat banjir.
Rinciannya, Dusun Simpang Kanan: 250 jiwa, termasuk 28 balita, 4 bayi, 80 lansia, dan 2 ibu hamil. Lalu, Dusun Simpang Tengah: 300 jiwa, terdiri dari 12 balita, 2 bayi, 29 lansia, dan 4 ibu hamil.Dusun Simpang Kiri: 200 jiwa, termasuk 1 balita dan 1 lansia.
Bupati Pidie menegaskan, pelayanan kesehatan bagi balita, lansia, dan ibu hamil menjadi prioritas. “Tim medis akan memastikan setiap warga mendapat penanganan, mulai pemeriksaan rutin hingga tindakan darurat. Pasca banjir, menjaga kesehatan menjadi sangat penting, terutama menghindari penyakit akibat air dan makanan yang terkontaminasi. Saya mengimbau warga selalu menjaga kebersihan diri, mencuci tangan, dan memastikan makanan serta air minum aman dikonsumsi,” kata Bupati saat meninjau posko.

Di posko pengungsian, dua dokter, tiga perawat, dan tim Puskesmas Tangse bekerja dalam dua sif untuk memberikan pelayanan kesehatan. Mereka tidak hanya menangani penyakit ringan, tetapi juga memantau kondisi ibu hamil dan lansia, serta memberikan edukasi kesehatan bagi warga.
Selain pelayanan kesehatan, pemerintah setempat juga menyiapkan logistik dasar, termasuk makanan, air bersih, dan selimut bagi para pengungsi. Banjir yang melanda Gampong Blang Pandak ini menimbulkan tantangan berat, namun kehadiran tenaga kesehatan di posko pengungsian menjadi harapan bagi warga yang terdampak.( id69)












