ACEH BESAR (Waspada.id): Keberhasilan pembangunan suatu daerah kerap diukur hanya dari seberapa banyak infrastruktur fisik yang dibangun. Padahal, infrastruktur sosial justru lebih penting karena menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat.
Seperti disampaikan pengamat dari Universitas Syiah Kuala (USK), Drs. Abu Bakar, M.Si, yang juga Wakil Ketua Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Kabupaten Aceh Besar.
Pernyataan itu disampaikan Abu Bakar saat dimintai tanggapan terkait penilaian sebagian pihak yang menyebut pembangunan Aceh Besar masih jalan di tempat selama masa kepemimpinan Bupati H. Muharram Idris dan Wakil Bupati Drs. H. Syukri A. Jalil.
“Sering kali masyarakat melihat barometer pembangunan hanya dari sisi infrastruktur saja. Padahal, di Aceh Besar, infrastruktur sosial sudah berkembang dengan baik,” ungkapnya, Selasa (30/9).
“Program di bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial terus berjalan, dan itu tidak pernah diabaikan oleh Bupati dan Wakilnya saat ini,” kata Abu Bakar.
Di sektor pendidikan, ia mencontohkan, Pemerintah Aceh Besar saat telah menunjukkan komitmen dan perhatian yang sangat serius melalui sebuah Program Sistem Pendidikan Terpadu (SPT) yang diperkuat dengan mengimplementasikan program Beut Kitab Bak Sikula selama dua bulan berjalan.
Menurutnya, langkah tersebut sebagai bukti keseriusan pemerintah dalam mempersiapkan generasi muda Aceh Besar yg berdaya saing tinggi, baik secara Intelektual maupun dalam membentuk kompetensi kepribadian yang berkarakter Islami.
“Tidak selamanya pembangunan harus diwujudkan lewat proyek mercusuar. Program pendidikan yang terintegrasi jauh lebih penting untuk masa depan,” tegasnya.
Selain itu, perhatian terhadap masyarakat miskin, anak yatim, dan penyandang disabilitas juga menjadi bukti pembangunan sosial yang dijalankan.
Abu Bakar menegaskan, pembangunan fisik memang penting, tetapi infrastruktur sosial merupakan fondasi yang menentukan keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat juga tidak kalah penting.
“Pembangunan harus dipandang secara komprehensif, bukan hanya dari jalan dan gedung, tapi juga dari kualitas layanan pendidikan, kesehatan, dan kepedulian sosial,” pungkasnya. (id65)