KUTACANE (Waspada): Pembangunan rabat beton di Desa Lawe Sumur Sepakat, Kecamatan Lawe Sumur Aceh Tenggara yang diduga bermasalah.
Pasalnya, dana yang digelontorkan untuk pembangunan infrastruktur desa tahun anggaran 2023 diduga tidak sesuai dengan perkiraan dan perhitungan biaya yang dibutuhkan.
Selain menjadi perbincangan hangat di tengah-tengah masyarakat luas di Aceh Tenggara terutamanya di desa setempat dan juga viral di Medsos, Rabu (21/5).
Kepada Waspada.id, Rabu (21/5) siang, sumber yang meminta namanya dirahasiakan mengatakan, biaya pembangunan infrastruktur rabat beton di desa ini diduga tidak sesuai dengan perkiraan perhitungan biaya yang direncanakan.
Dijelaskannya, pembangunan infrastruktur rabat beton yang senilai ratusan juta rupiah tersebut, rencana awalnya dibangun di tempat yang belum pernah tersentuh oleh program desa, namun kegiatan tersebut dikerjakan di tempat yang sama, yang mana proyek rabat beton ini telah dikerjakan melalui dana desa beberapa tahun lalu.
“Kami mencurigai proyek ini tumpang tindih yang kembali menelan ratusan juta rupiah dana desa dan informasi dari pihak desa terkesan tertutup,” terangya.
Selain itu, kata dia, pembangunan infrastruktur yang diikerjakan oleh pemerintah desa dilakukan tambal sulam tanpa hasil dari musyawarah desa. “Hal ini jelas kami duga biaya pembangunan itu tentu tidak sesuai dengan perkiraan perhitungan biaya awal yang direncanakan,” pungkasnya.
Selain dugaan pengerjaan proyek tumpang tindih, anggaran dana tambahan desa tahun 2023 lalu senilai Rp120 juta yang telah ditarik dari Kas Keuangan Daerah, tidak juga diketahui kegunaan ataupun penyerapan anggarannya. “Artinya anggaran dana desa yang senilai Rp120 juta diduga raib tanpa ada kegiatan yang jelas,” cetusnya.
Pantauan Waspada.id, di lapangan, pembangunan infrastuktur rabat beton di tengah desa tersebut, secara fisik benar dilakukan pihak desa, namun terkesan hanya dilakukan tambal sulam. Bangunan rabat beton selebar kurang lebih 3 meter dan panjang 200 meter, terlihat baru selesai dikerjakan.
Namun ketika Waspada.id melakukan upaya konfirmasi kepada pihak perangkat Desa Lawe Sumur Sepakat melalui sambungan telepon, Kepala Desa Jarsono selaku kuasa pengguna anggaran enggan memberikan keterangan. (cseh)