BANDA ACEH (Waspada): Ikut serta membantu pemerintah dalam meningkatkan dan mengembangkan kegiatan gemar membaca, Ahmad Arif, Pendiri dan Pembina TBM (Taman Bacaan Masyarakat) Rumah Baca Aneuk Nanggroe (RUMAN) Aceh mengisi kampanye membaca Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh (DPKA) di Aceh Tamiang.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Asisten III Sekda Aceh Tamiang, Drs. Tri Kurnia yang mewakili Bupati. Dihadiri langsung Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh Dr. Edy Yandra, S.TP, M.SP, beserta jajarannya. Adapun nara sumber lainnya adalah Nazaruddin Musa M.LiS., Ph.D., Ketua Pengurus Daerah Ikatan Pustakawan (PD IPI) Aceh dan Dr Rita Syintia ST., MM., selaku Bunda PAUD Kabupaten Aceh Tamiang.
“Akivitas membaca merupakan fondasi bagi ikhtiar menuju sebuah kesuksesan. Sementara kesuksesan adalah himpunan dari ikhtiar maksimal dan kemampuan membaca peluang. Dengan demikian, sukses tidak melulu menjadi hak kaum berpunya”, ujar Arif, Senin (30/5), usai memberikan ceramah
di antara seratusan siswa yang memenuhi Aula SKB Karang Baru.
Lalu Arif menuturkan pengalaman pribadinya untuk membangkitkan kesadaran dan melecut motivasi para siswa. Bahwa Arif merupakan anak petani di Aceh Tenggara yang setiap libur sekolah membantu ayahnya mencari kemiri di kebun yang ditempuh dua jam berjalan mendaki.
Peranan orang tua sangat fundamental. Ia dan dua adik kandung telah lancar membaca sebelum masuk SD sehingga sangat gemar membaca. Hal tersebut (hobi membaca) yang kemudian mengantarkannya ke Turki pada Agustus 2005 untuk mempresentasikan dalam bahasa Arab dan Inggris perihal kondisi Aceh pasca tsunami.
Membaca, imbuh Arif selanjutnya, tidak harus berada di dalam ruangan. Tapi, bisa di mana dan kapan saja. Seperti pepatah Arab, “Khairu jalisin fizzamani kitabun, kawan duduk terbaik di setiap waktu adalah buku”. Sedangkan jenis bacaan, bisa dimulai dari subjek yang disukai. Sastra, misalnya, mampu mengasah kepekaan intuisi dan kelembutan hati.
Karenanya, sejak 8 April 2013 lalu, Ruman Aceh fokus pada upaya menyediakan bahan bacaan berkwalitas untuk diakses oleh anak-anak secara gratis. Tidak hanya di Banda Aceh dan Aceh Besar, tapi juga ke pelosok negeri melalui program rumah pustaka yang telah dibuka pada 60 titik di 16 Kabupaten/Kota se Aceh.
Sebelum berpisah, Arif menghadiahkan dua buku kepada peserta yang sangat aktif dari awal hingga akhir kegiatan. Buku “Tokoh-tokoh yang Mencengangkanku, Volume 2” karya Abdul Hamid M Djamil Lc., M.Ag., yang dihadiahkan itu menuturkan sekelumit rekam jejak perjalanan TBM RUMAN Aceh di bidang literasi sejak 2013 hingga 2019.(b02)