SIGLI (Waspada): Kepala Dinas PUPR Kabupaten Pidie, Buchari AP, M.S.i, menyatakan butuh dana Rp1,2 triliun untuk membangun kembali jalan rusak di daerah itu yang panjangnya mencapai 519 Km.
”Berdasarkan hasil survei yang kami lakukan, ada sepanjang 519 Km jalan di bawah tanggung jawab kita yang kondisinya sudah mengalami rusak parah dan ringan atau tidak mantap. Untuk memperbaikinya, kebutuhan riil yang kita butuhkan untuk membangun infrastruktur jalan rusak di Kabupaten Pidie, ini mencapai Rp1,2 triliun,” kata Buchari saat menerima Waspada di ruang kerjanya, Senin (6/3).
Didampingi Kabid Bina Marga, Risnandar, Buchari menuturkan Pemkab Pidie akan terus mengupayakan untuk mewujudkan pembangunan jalan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan cara meloby pemerintah pusat.
Dia mengungkapkan beberapa waktu lalu, Pj Bupati Pidie Ir Wahyudi Adisiswanto, M.S.i bersama Sekda H Idhami, MS.i, telah membawa usulan dan permohonan untuk peningkatan infrastruktur, pendidikan dan kesehatan. Bila usulan atau permohonan itu dikabulkan oleh pemerintah pusat, niscaya sebagian jalan yang saat dikeluhkan masyarakat karena rusak akan dapat tertangani. “Bila usulan ataupun permohonan itu turun, tahun ini jalan dapat dikerjakan walaupun tidak merata,” katanya dengan nada ramah.
Buchari yang akrab disapa Bucek, mengemukakan, panjang jalan di Kabupaten Pidie yang dalam kondisi rusak berat mencapai 444.32 Km, dan rusak ringan sepanjan 75,61 Km. Karena itu dia kembali untuk menegaskan untuk membangunnya kembali pihaknya butuh dana Rp1,2 Triliun.
Dia membeberkan, beberapa ruas jalan kabupaten yang saat ini dalam kondisi rusak parah adalah jalan Lampoih Saka-Cot Mulu dan Simpang Tiga-Waido. Lalu, jalan Simpang Butong-Muara Tiga dan sebagainya. Bucek menandaskan, untuk mempercepat pembangunannya berbagai upaya terus dilakukan oleh Pemkab Pidie, yang menurutnya memang sangat konsisten terhadap pembangunan infrastruktur jalan yang selama ini dikeluhan masyarakat. “Mohon doanya semoga kita bisa merealisasikan semua jalan rusak yang selama ini dikeluhakan masyarakat,” pungkasnya (b06)