SIGLI (Waspada.id): Pemerintah Kabupaten Pidie memberi penjelasan terkait terganggunya suplai air bersih dari PDAM Tirta Mon Krueng Baro dalam beberapa hari terakhir. Kondisi tersebut dipastikan akibat rusaknya sejumlah instalasi pipa setelah wilayah Pidie dilanda bencana hidrometeorologi.
Asisten II Setdakab Pidie, Apriadi S.Sos, Minggu (7/12) mengatakan hujan berintensitas tinggi yang berlangsung terus menerus memicu banjir, tanah longsor di sejumlah titik. Akibatnya, pipa transmisi PDAM banyak yang bergeser, bocor, hingga putus.

“Tingginya curah hujan serta longsor yang terjadi telah menyebabkan kerusakan jaringan air bersih. Ini berdampak pada hampir seluruh pelanggan di Kabupaten Pidie,” terang Apriadi.
Ia menyebutkan, petugas PDAM kini tengah melakukan perbaikan di lapangan. Pekerjaan tersebut bahkan dilanjutkan hingga malam hari demi memulihkan layanan lebih cepat. “Perbaikan terus dilakukan, meski medan dan kondisi cuaca menjadi hambatan bagi petugas,” ujarnya.
Pemkab Pidie turut menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan masyarakat. Apriadi menegaskan bahwa pemerintah akan terus memantau proses perbaikan dan berupaya mempercepat normalisasi distribusi air.
“Kami berharap masyarakat bersabar. Pemerintah bersama PDAM bekerja semaksimal mungkin agar pasokan air bisa kembali normal,” tutupnya. (id69)












