PIDIE (Waspada.id): Penanganan darurat pascabanjir di Kabupaten Pidie terus dikebut. Kepala BPBD Pidie, Muhammad Rabiul, Rabu (3/11), menegaskan seluruh unsur pemerintah dan relawan bekerja paralel di berbagai titik terdampak melalui koordinasi penuh di Posko Tanggap Darurat (TD) yang beroperasi 24 jam.
“Fokus kita penanganan pengungsi, kebutuhan dasar, pemulihan akses, dan koordinasi intensif. Semua berjalan melalui kolaborasi Pemerintah, masyarakat, dunia usaha, pers, dan akademisi,” ujarnya.
Ia memastikan penanganan pengungsi telah tertangani 100 persen. Namun kebutuhan pangan dan sandang disebut masih mendesak karena kerusakan di lokasi terdampak cukup parah. Banyak warga kehilangan mata pencaharian dan harus membersihkan rumah mereka yang dipenuhi lumpur.

Pantauan Waspada, ratusan relawan BPBD bersama warga terus membersihkan meunasah, sekolah, jalan desa, saluran air, serta fasilitas umum lain yang tertimbun lumpur. Di beberapa titik, alat berat dikerahkan untuk mengangkat material banjir dan kayu gelondongan.
Pemulihan akses juga menjadi prioritas karena sejumlah jalan masih sulit dilalui. Tim teknis BPBD dan dinas terkait melakukan pembersihan untuk memastikan distribusi logistik berjalan lancar.
Posko induk menjadi pusat koordinasi pencatatan kebutuhan warga, pengiriman bantuan, dan penugasan relawan ke lokasi terdampak. “Kita tetap siaga penuh. Situasi warga sangat rentan sehingga penanganan darurat tidak bisa ditunda,” tegas Rabiul.
Pemkab Pidie mengimbau dunia usaha, lembaga kemanusiaan, dan semua pihak untuk terus memperkuat dukungan logistik agar proses pemulihan berjalan cepat dan warga dapat kembali beraktivitas normal.(id69)












