SIGLI (Waspada): Pj Bupati Pidie Ir Wahyudi Adisiswanto M.S.i, menargetkan prevalensi stunting 14% pada 2024.
“Target ini sama dengan target tingkat Provinsi Aceh dan nasional. Yaitu, prevalensi stunting sebesar 14%,” kata Wahyudi Adisiswanto saat membuka acara Remuk Stunting tingkat Kabupaten Pidie yang digelar di Aula kantor Bappeda, Kabupaten Pidie, Senin (31/7).
Dia menilai, target 14 persen itu merupakan angka sangat besar, dan akan mampu diraih bila dikerjakan secara bersama sama. Dia juga menegaskan, penanganan stunting merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya menjadi tanggungjawab dinas terkait. Seperti, Bappeda, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana semata.
Pj Bupati Pidie dalam kesempatan itu menuturkan bahwa program percepatan penurunan angka stunting merupakan salah satu prioritas nasional yang harus didukung semua pihak. Bahkan presiden RI Joko Widodo telah mengeluarkan Perpres Nomor 72 Tahun 2021.
Implementasi dari Perpres tersebut telah disusunkannya Rencana Aksi Nasional pasti (RAN-Pasti) sebagai pedoman dan panduan bagi pemerintah pusat, daerah hingga level gampong (desa-red) dalam pelaksanaan program percepatan penurunan stunting.

Ir Wahyudi Adisiswanto, mengungkapkan bahwa stunting termasuk urusan kesehatan yang esensial dan berdampak jangka panjang bagi generasi masa depan bangsa, khususnya Kabupaten Pidie. Karena itu untuk penanganannya perlu melibatkan banyak pihak dan banyak aspek secara berkelanjutan.
Seperti aspek kesehatan, aspek keluarga, maupun aspek perilaku. “Artinya intervensi terhadap percepatan penurunan stunting perlu dilakukan dengan intervensi spesifik dan sensitif dengan terpadu dari semua stakeholder yang ada di daerah ini,” katanya.
Kepala Bappeda Pidie H Isnaini Ibr ST,M,S.i, yang juga merangkap ketua panitia pelaksana acara Remuk Stunting tingkat Kabupaten Pidie, menuturkan tujuan dilaksanakan Rembuk Stunting Kabupaten Pidie tahun 2023 untuk menyampaikan hasil analisis situasi dan rancangan rencana kegiatan intervensi penurunan stunting kabupaten terintegrasi.
Mendeklarasikan komitmen pemerintah daerah dan menyepakati rencana kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi. Selanjutnya, untuk membangun komitmen publik dalam kegiatan pencegahan dan penurunan stunting secara terintegrasi di Kabupaten Pidie.
“Acara yang dilaksanakan selama satu hari diikuti oleh 45 peserta, terdiri, para Staf Ahli, Asisten, Kepala SKPK, para Camat, para Keuchik dan para Kepala Puskesmas,” pungkasnya. (b06)











