LANGSA (Waspada.id): Pemerintah Kota Langsa wujudkan Program unggulan Langsa Juara dan Strategi Nasional (Starnas) Pemerintah Republik Indonesia untuk Capaian Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting di seluruh Daerah di Indonesia, di Gampong Sukarejo, Kecamatan Langsa Timur, Kamis (20/11).
Hadir Wakil Wali Kota Langsa, Muhammad Haikal Alfisyahrin, ST, diwakili Asisten I Pemerintahan, Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat, Suriyatno, AP, M.SP, Ketua TP PKK Ny. Devi Jeffry Sentana S Putra dan Wakil Ketua TP PKK Ny. Safira Muhammad Haikal.
Hadir juga Kepala Dinas Kesehatan dr. Muhammad Yusuf Akbar, MKM, bersama Pimpinan OPD Tim Percepatan, Pencegahan, dan Penurunan Stunting, Camat, Geuchik, Ketua Dharma Wanita, Persit, Bhayangkari, TP PKK Kecamatan, TP PKK Gampong dan masyarakat.
Asisten I Pemerintahan, Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat, Suriyatno, AP, M.SP mewakili Wakil Wali Kota Langsa, Muhammad Haikal Alfisyahrin, ST saat membuka kegiatan itu menyampaikan, Strategi Nasional percepatan pencegahan Stunting ini telah diluncurkan oleh Wakil Presiden pada tahun 2018 dan dilaksanakan secara bertahap di kabupaten/kota.
“Penurunan Stunting menjadi prioritas nasional dalam RPJMN tahun 2019 sampai dengan saat ini,” ujarnya.
Lanjutnya, di Kota Langsa, fokus percepatan penurunan stunting ini telah digencarkan sejak tahun 2022 sampai dengan sekarang dan hasilnya kasus stunting di Kota Langsa terus menurun.
Berdasarkan hasil survei status gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024 menunjukkan preferensi stunting kota Langsa turun 10 % dari tahun 2023 yaitu dari prevalensi stunting tahun 2023: 25,6 % menjadi 15,6% pada tahun 2024.
“Kota Langsa memiliki prevalensi stunting paling rendah dari 22 Kabupaten/Kota lain di Provinsi Aceh. Bahkan lebih rendah dari prevalensi stunting untuk provinsi Aceh tahun 2024 : 28,6 % dan prevalensi stunting indonesia secara nasional berada pada 19,8%,” jelasnya.

Tidak hanya itu, pemerintah melalui BKKBN di tahun 2024 juga memperkenalkan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting. Program-program ini dijalankan oleh berbagai instansi pemerintah bekerja sama dengan masyarakat, mulai dari tingkat nasional hingga daerah.
“Kegiatan yang kita diselenggarakan hari ini melalui Dinas Kesehatan Kota Langsa bersama Puskesmas Langsa Timur di Gampong Sukarejo merupakan bagian dari Program Unggulan Langsa Juara untuk masyarakat Kota Langsa bebas stunting dan berkelanjutan,” paparnya.
Pencegahan stunting adalah intervensi jangka Panjang bagi masa depan generasi kita yang sehat masa depan Hebat. Maka dari itu Pemko Langsa mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk memperkuat komitmen, memperluas edukasi dan memastikan bahwa setiap keluarga memahami pentingnya Gizi, Kesehatan dan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang optimal anak.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Muhammad Yusuf Akbar memaparkan stunting ini merupakan permasalahan kesehatan masyarakat yang berdampak jangka panjang, tidak hanya pada pertumbuhan fisik, tetapi juga pada perkembangan kognitif, kualitas pendidikan, dan produktivitas di masa depan.
“Pencegahan stunting menjadi bagian Program Langsa Juara dan sekaligus menjadi agenda strategis yang harus dilaksanakan secara terencana, terukur, dan berkelanjutan,” katanya.
Dinas Kesehatan Kota Langsa bersama jajaran Puskesmas dan tenaga kesehatan siap untuk terus memperkuat upaya pencegahan melalui berbagai program, seperti peningkatan layanan kesehatan ibu hamil, pemenuhan gizi balita, pemantauan tumbuh kembang anak, serta edukasi mengenai pentingnya ASI Eksklusif, perilaku hidup bersih dan sehat.
Ia mengatakan, program ini tidak akan berhasil tanpa dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat. Oleh karena itu, Gerakan Cegah Stunting yang kita laksanakan hari ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor.

“Melalui kampanye ini, kami berharap edukasi mengenai pentingnya gizi seimbang, sanitasi layak, perilaku hidup bersih dan sehat, serta pemantauan tumbuh kembang dapat tersampaikan secara luas dan tepat sasaran,” ujarnya.
“Edukasi ini merupakan bagian penting dari memperkuat pemahaman masyarakat bahwa pencegahan stunting bukan hanya tugas tenaga kesehatan, tetapi tanggung jawab kolektif seluruh elemen masyarakat,” bebernya.(Id75)












