LANGSA (Waspada): Pemerintah Kota Langsa, Minggu (29/5) menyalurkan bantuan masa panik kepada 44 kepala keluarga (KK) korban bencana alam angin kencang disertai hujan terjadi, Sabtu (28/5) kemarin.
Bantuan ini diserahkan Wakil Wali Kota Langsa Dr. H. Marzuki Hamid, MM didampingi Kadis Sosial Kota Langsa, Armia SP, Kepala BPBD kota Langsa Nursal SSTP, MAP, Camat dan geuchik. Bantuan tersebut diterima para korban langsung di lokasi rumah masing-masing dalam wilayah Kota Langsa.
Marzuki Hamid menyampaikan rasa prihatin kepada para korban yang rumahnya rusak diterjang angin kencang.
“Ada sekitar 44 lebih rumah rusak akibat angin kencang dan hujan yang terjadi kemarin sore. Setelah tim dari BPBD dan Dinas Sosial mendapat laporan dari masyarakat hari ini Pemerintah langsung terun ke lapangan untuk memberikan bantuan masa panik seperti beras, minyak goreng, mie instan, ikan sarden dan beberapa jenis bantuan lainnya,” sebut Marzuki Hamid.
Ia berharap masyarakat Kota Langsa untuk tetap waspada dan antisipasi dengan cuaca alam beberapa hari ke depan. Apalagi, katanya, cuaca buruk seringkali menimbulkan kerusakan bagi siapa saja baik kerusakan bangunannya bahkan ancaman keselamatan nyawa sekalipun.
Oleh sebab itu, sambungnya, warga harus mawas diri terhadap situasi alam dimana mereka berada. “Apalagi rumah mereka dekat dengan pohon-pohon besar, ini tentu sangat rawan yang berujung musibah pohonnya tumbang,” ujarnya.
Selain itu, Marzuki Hamid juga mengingatkan agar masyarakat dalam menghadapi musibah bencana alam untuk meningkatkan nilai-nilai sosial, rasa kepedulian terhadap sesama dan saling melengkapi.
“Hari ini boleh jadi musibah itu datang kepada orang lain mungkin besok terjadi terhadap kita. Oleh sebab itu, rasa kepedulian saling bantu membantu harus dimiliki oleh setiap orang supaya musibah maupun beban yang kita hadapi itu terasa ringan,” jelasnya.
Dia menegaskan siapa saja mendapatkan ujian agar tidak berputus asa dikarenakan musibah datang dari-Nya dan di balik musibah ada hikmah dan kebaikan yang tidak diketahui oleh siapa pun.
“Tidak ada segala sesuatu yang datang menimpa diri kita kecuali terjadi atas izin dari-Nya,” tutup Marzuki Hamid.(b13)
