SABANG (Waspada.id): Kota Sabang kembali mencuri perhatian di tingkat nasional. Proyek Pembangunan Rumah Sakit Terpadu milik Pemerintah Kota Sabang resmi masuk sebagai salah satu Peluang Investasi Daerah Tahun 2025, yang ditetapkan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM.
Pengumuman tersebut disampaikan dalam kegiatan Expose Hasil Penyusunan Memo Info Peluang Investasi Daerah Berbasis Spasial 2025 di Hotel The Ritz-Carlton Jakarta. Pada kesempatan itu, piagam penghargaan diserahkan langsung oleh Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal, Riyatno.
Proyek RS Terpadu Sabang dinilai memenuhi aspek kesiapan, urgensi kebutuhan masyarakat, serta kontribusinya terhadap peningkatan layanan kesehatan dan potensi ekonomi daerah.

Wali Kota Sabang Zulkifli H. Adam menyambut baik penghargaan ini dan menyebutnya sebagai sinyal positif bagi percepatan pembangunan sektor kesehatan di Pulau Weh.
“Pengakuan ini menunjukkan bahwa Sabang punya potensi besar dan siap bergerak lebih cepat. Proyek RS Terpadu adalah langkah nyata untuk menghadirkan layanan kesehatan yang modern bagi warga kami,” ujar Wali Kota Sabang, Jumat (28/11).
Ia juga mendorong masuknya investor untuk memperkuat kolaborasi pembangunan daerah, dengan menegaskan bahwa Sabang membuka ruang yang luas bagi kemitraan strategis di berbagai sektor prioritas.
Menurutnya, keterlibatan investor akan mempercepat realisasi proyek-proyek unggulan, menghadirkan inovasi baru dalam pelayanan publik, serta menciptakan dampak ekonomi yang lebih merata bagi masyarakat.
Wali Kota menekankan bahwa pemerintah daerah siap memberikan dukungan, kepastian, dan kemudahan agar investasi yang masuk dapat tumbuh secara berkelanjutan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi Sabang.
“Kami mengajak para pelaku usaha untuk ikut terlibat. Dengan dukungan pemerintah pusat, kami optimistis proyek ini membawa dampak ekonomi baru sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat Sabang,” tambahnya.
Penetapan ini kian menguatkan posisi Sabang sebagai daerah yang berkembang dengan peluang investasi terbuka, khususnya pada sektor kesehatan dan layanan publik. Sekaligus menegaskan kesiapan pemerintah daerah menarik investor di sektor-sektor strategis. (Id68)











