Scroll Untuk Membaca

Aceh

Penderita TBC Di Agara Kian Mengkhawatirkan

Penderita TBC Di Agara Kian Mengkhawatirkan
Direktur RSUD H. Sahudin Kutacane, dr. Bukhari SpOG. Waspada/Seh Muhammad Amin
Kecil Besar
14px

KUTACANE (Waspada): Masalah tuberculosis atau TBC di Aceh Tenggara (Agara) semakin mengkhawatirkan.

“Kasus penderita TBC akan terus bertambah jika tidak segera diatasi, ini harus segera ditangani,” kata Ketua DPD LSM Penjara (Pemantau Kinerja Aparatur Negara) Pajri Gegoh Selian kepada Waspada Jumat (29/9).

Menurutnya, kasus TBC ini harus melibatkan semua pihak agar cepat tertangani. Penanganannyapun bertahap, yang perlu diperhatikan salah satunya adalah penanganan kemiskinan. “Karena TBC itu sangat erat dengan kemiskinan,” sebutnya.

Selain itu, kata dia, juga harus diimbangi dengan edukasi agar terhindar dari penyakit. Pajri Gegoh Selian berharap pemerintah daerah tidak bekerja sendiri dalam penanganan TBC akan tetapi juga melibatkan seluruh jajaran elemen masyarakat.

Menyikapi hal itu, Pj Bupati Agara, Drs. Syakir, M. Si langsung memanggil Kadinkes dan direktur secara mendadak di ruang kerjanya Jumat (29/9).

Pj Bupati Aceh Tenggara kepada Direktur RSUD H. Sahudin Kutacane, dr. Bukhari, SpOG dan Plt Kadis Kesehatan, Drs.H.Jamanuddin M.AP. mengatakan, dia menginginkan agar secepatnya melakukan langkah langkah strategis penanganan kasus TBC ini.

Pertama kata dia, lakukan tracking dari rumah ke rumah atau home visite, untuk mendapatkan angka sebenarnya, penderita TBC yang belum dapat pengobatan, sudah dapat pengobatan tapi putus berobat sebelum 6 bulan dan sudah tuntas selama 6 bulan.

“Saya ingin, data ini harus yang ditemukan di lapangan, jangan sampai data dibuat dari atas meja. Selain itu kita akan buat SK khusus penanganan kasus TBC supaya tracking lebih cepat, nantinya akan kita bagi perzona, agar kita tahu tugasnya masing-masing, siapa berbuat apa,” katanya.

“Kendati pun penyakit ini sebenarnya penyakit lama kebetulan saya mendapatkan datanya sekarang,” tambahnya.

Di samping itu Pj Bupati mengimbau kepada masyarakat agar secepatnya melaporkan keluarga yang mengalami batuk 2 minggu tidak sembuh-sembuh, keringat malam hari, disertai badan meriang. “Secepatnya diperiksa atau melaporkan ke puskesmas terdekat atau RS Sahudin, agar secepatnya bisa kita tegakkan diagnosanya, benar TBC apa bukan,” cetusnya.

Hasil rontgen penderita TBC. Ist

Bupati menegaskan, “TBC harus kita putuskan mata rantai penularannya secepat mungkin, jika tidak, mustahil kita menurunkan angka kemiskinan, coba anda bayangkan, jika kepala keluarganya tertular penyakit ini, maka Kepala keluarga tersebut sudah pasti aktivitasnya mencari nafkah akan sulit”.

“Akhirnya angka kemiskinan, angka kebodohan ( putus sekolah) akan semakin meningkat, mustahil kita bisa menurunkan angka stunting dari bumi Sepakat Segenep ini, jika faktor-faktor pemicu stunting seperti TBC ini tidak kita selesaikan,” sebut Pj Bupati menambahkan kepada Kadinkes dan direktur RS.

Menyangkut pernyataan Pj Bupati, Kadinkes, Drs.H.Jamanuddin.M.AP, mengatakan pihaknya akan secepatnya menindaklanjuti untuk menemukan angka pasti penderita TBC di Agara.

Hal senada juga dilontarkan Direktur RSUD H Sahudin Kutacane , dr Bukhari SpOG yang mengatakan siap membantu memutuskan rantai penularan penyakit TBC tersebut.(cseh)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE