Scroll Untuk Membaca

AcehPendidikan

Pendiri RUMAN Aceh Berbagi Praktik Literasi Di Gayo Lues

Pendiri RUMAN Aceh Berbagi Praktik Literasi Di Gayo Lues
Pendiri dan Pembina PKBM RUMAN ACEH Ahmad Arif foto bersama peserta Gayo Literacy Community usai memberikan materi di Kota Blang Kejeren, Gayo Lues, Sabtu (27/09/25). Waspada.id/Ist
Kecil Besar
14px

BANDA ACEH (Waspada. id): Perjalanan khidmah Lembaga Pendidikan dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Rumah Baca Aneuk Nanggroe (RUMAN) Aceh sejak 8 April 2013 lalu, khususnya bidang literasi, menarik perhatian berbagai pihak.

Salah satu buktinya adalah GLC atau Gayo Literacy Community, yang mengundang langsung Pendiri dan Pembina RUMAN Aceh, Ahmad Arif, ke kota Blang Kejeren pada Jumat dan Sabtu, 26 dan 27 September 2025.

“Kami hendak mengenal lebih dekat dan belajar dari RUMAN Aceh. Mulai sejarah latar belakang mereka bergerak hingga tantangan yang mereka hadapi serta cara mereka merawat kebersamaan tim,” ujar Nurhayati Sahali, Pembina GLC, Minggu (28/09/25).

Selain itu, lanjut Nurhayati, mereka juga minta asistensi terkait rancangan aksi yang telah disiapkan dalam rangka menghidupkan semangat berliterasi masyarakat daerah mereka yang dijuluki Negeri Seribu Bukit.

“Kita mulai saat ini, dari sini dan untuk nanti,” imbuh Nurhayati penuh semangat.

Sementara itu, Pendiri dan Pembina PKBM RUMAN Aceh, di hari pertama memfokuskan penuturannya perihal situasi dan kondisi yang memantik dimulainya kegiatan rutin mereka berupa bimbingan belajar hingga kini.

“RUMAN Aceh itu hadir sebagai ikhtiar sederhana membantu kerja-kerja pemerintah dalam memperbaiki, mengembangkan hingga memajukan kehidupan masyarakat. Ada tiga prinsip utama RUMAN Aceh, yaitu, murni kebajikan, independent dan hana fee atau tidak ada udang di balik batu”, kata Arif.

RUMAN Aceh, tutur Arif selanjutnya, sangat mengapresiasi setiap inisiatif kebaikan dari siapapun dan di manapun, termasuk Gayo Literacy Community di bagian tengah provinsi paling ujung barat Indonesia, yaitu Aceh.

“Setiap kerja peradaban meniscayakan pegiatnya mampu bernafas panjang. Komitmen, konsistensi dan kontinuitas merupakan ruh utama setiap inisiatif kebaikan. Eksistensi berbanding lurus dengan kontribusi dan konsistensi akan menghadirkan apresiasi”, ujar Arif yang akhir 2019 lalu menerima Anugerah Insan Peduli Pendidikan dari Kemendikbud bersama lima pegiat pendidikan lainnya se-Indonesia.

Pada hari kedua, Pendiri dan Pembina PKBM RUMAN Aceh membersamai tim inti GLC. Arif mereview rancangan aksi nyata yang mereka siapkan. Lalu, mendiskusikan hal-hal yang perlu dihindari agar tidak terjerembab dalam jebakan yang akan merusak niat awal yang telah digariskan.

“Selamat bergerak kepada tim Gayo Literacy Community. Sebab keberkahan hanya ada dalam gerakan,” pungkas Arif tersenyum.(id66)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE