BANDA ACEH (Waspada):Pendiri dan Pembina Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan Lembaga Pendidikan Rumah Baca Aneuk Nanggroe (RUMAN) Aceh, Ahmad Arif, menikmati buka puasa bersama cendikiawan nasional yang juga aktivis, Yudi Latif, Ph.D.
Momen sangat spesial tersebut terlaksana di rumah Yudi Latif nan asri dan estetik di bilangan Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada, Minggu (2/4/2023) , mulai pukul 17.30 sore hingga 19.30 Wib malam.
“Alhamdulillah, surprise sangat rasanya ketika niat bersilaturrahim kami sampaikan melalui pesan WA, langsung direspon cepat oleh tokoh sekaliber Pak Yudi Latif. Sudah dua tahun kita berkomunikasi via WA, baru kali ini bertemu muka. Dan setahun terakhir ini Pak Yudi rutin berbagi tulisannya yang kita repost di akun IG dan FB RUMAN Aceh”, ujar Arif kepada Waspada, Senin (03/04/23).
Arif menuturkan perihal perjalanan khidmah RUMAN Aceh dengan segala dinamika yang dihadapi di lapangan. Kemudian Arif menghadiahkan buku “Tokoh-tokoh yang mencengangkanku, Vol.2”, karya Abdul Hamid M Djamil Lc., M.Ag dan Khalid Mudatsir Lc.
“Buku tersebut merekam jejak kita dalam rentang masa lima tahun, 2013-2018. Mulai dari cikal bakal, ide, asa dan turbulensi yang harus dihadapi. .
Sementara itu, Yudi Latif, Kepala Pelaksana Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) tahun 2017-2018, memberikan apresiasi positif terhadap pilihan prinsip, sikap dan cara RUMAN Aceh menjalankan khidmahnya.
“Sangat sedikit yang mampu bertahan dengan idealisme awalnya di tengah gempuran materi yang sangat luar biasa saat ini. Perihal pendidikan, misalnya, dibutuhkan minimal 25 tahun untuk memetik hasilnya, positif ataupun sebaliknya. Konsistensi menjadi kunci”, ujar lulusan terbaik Australian National University 2004 ini tersenyum.
Yudi kemudian menuturkan kisah hidupnya yang banyak di luar prediksi nalar biasa. Di antaranya, bersama sang istri menjadi tamu Kerajaan Arab Saudi pada salah satu musim haji yang prosesnya sangat cepat, hanya dalam bilangan hari.
“Banyak hal luar biasa yang kita rasakan setelah berhasil melalui ujian duniawi. Langit punya cara tersendiri dalam mengapresiasi siapa saja yang mampu merawat konsistensi berjalan di atas relNya yang tidak mudah”, imbuh peraih banyak penghargaan dari dalam dan luar negeri ini.
Sebelum berpisah, Yudi Latif menghadiahkan dua karya monumentalnya untuk pustaka RUMAN Aceh. Pertama, Negara paripurna, historistias, rasionalitas dan aktualitas Pancasila. Kedua, _Pendidikan yang berkebudayaan, histori, konsepsi dan aktualisasi pendidikan transformatif.(b02)
Teks foto: Pendiri RUMAN Aceh Ahmad Arif (kanan) dihadiahkan buku oleh Yudi Latif untuk perpustakaan RUMAN Aceh, usai Bukber dengan tokoh nasional dirumah kediamannya di bilangan Bintaro, Jakarta Selatan, Minggu (02/04/23). (Waspada/Ist)