BANDA ACEH (Waspada): Bertugas sebagai pendamping haji selama musim haji 1446 H/2025 M ternyata memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi seorang dokter cantik ini. Pengalaman itu ia bagikan kepada para pembaca.
Adalah dr. Junita, M.Kes, Sp.PD merupakan Dokter Staf Medis di Bagian Penyakit Dalam di RSUD dr Fauziah Bireuen menjadi Petugas Haji Daerah (PHD Kesehatan) Provinsi Aceh untuk jemaah haji Kloter 9 (09-BTJ) Embarkasi Aceh tahun 2025.
Dalam perbincangannya dengan penulis ia mengisahkan sedikit pengalaman berharga yang dialami di tanah suci, berjibaku membantu jemaah haji yang rata-rata berusia lanjut. Kisah sedih juga bahagia.
Ini merupakan pengalaman keduanya sebagai petugas haji. Ia bersama tenaga kesehatan lainnya memang harus kerja keras karena banyak jamaah yang lansia, berisiko tinggi sehingga siaga 24 jam. Hal ini dilakukan sejak di tanah air, bahkan jauh sebelum keberangkatan.
Dokter Junita juga pernah memiliki pengalaman sebagai petugas haji, saat menjadi TKHI (Tenaga Kesehatan Haji Indonesia) tahun 2022 (1443 H) dan tahun ini sebagai PHD Kesehatan
Dokter Dedek, begitu ia akrab disapa, menuturkan jumlah jemaah haji yang ia dampingi pada kloternya sebanyak 386 orang dengan tambahan tujuh orang petugas kloter, sehingga totalnya sebanyak 393.

Meskipun terasa lelah, namun ia tetap fokus dalam melayani para tamu Allah dengan penuh dedikasi dan kesabaran. Dokter Dedek tidak saja bertindak sebagai seorang dokter profesional bahkan ia melakukan pemijitan jemaah lansia yang mengeluhkan kesakitan ringan.
Menolong orang lain merupakan semangat yang dimiliki oleh dokter asal Meureudu tersebut.
“Alhamdulillah sejauh ini pelaksanaan ibadah haji berjalan lancar kendatipun ada kendala pada pengangkutan jamaah. Namun tidak mempengaruhi jemaah untuk menunaikan seluruh rukun haji secara sempurna,” tulis dr. Junita via aplikasi chat WhatsApp miliknya, dari Arab Saudi, Rabu (11/06/25)
“Lebih jauh dia menceritakan, kisah sedih di suatu hari minggu kami, Klik klik khem bak uroh jemaah (terharu saat membantu jamaah-red),” tambah Junita.
Belum lagi ketika usai wukuf saat hendak kembali ke Mina, rombongan diturunkan di jalan, 1 km sebelum sampai ke Mina, di siang terik, sambil dorong kursi roda jamaah yang sakit, kenangnya.
“Namun begitu saya sangat bersyukur kepada Allah SWT atas kesempatan yang berharga ini. Sembari menolong jemaah, kita pun memiliki kesempatan untuk melakukan ibadah haji, Alhamdulillah,” ucapnya.
Informasi yang dirilis Kemenag Aceh, Kloter 09 asal jemaah dari penghasil kripik pisang dan nagasari tersebut diperkirakan akan kembali dari Madinah dengan GIA 2409, pada Sabtu 5 Juli 2025 pukul 21.30 WAS, dan tiba di Aceh Ahad, 6 Juli pukul 09.40 WIB.(b02)