IDI (Waspada): Kepengurusan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Aceh Timur Masa Khidmat 2022-2027 resmi dikukuhkan. Prosesi pengukuhan berlangsung dalam Sidang Paripurna Istimewa Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Timur di Aula Serbaguna Idi, Senin (12/12).

Kepengurusan MPU Aceh Timur diketuai Tgk H Nawawi Abdul Muthallib (Abi Beunot). Sementara Tgk M Thahir sebagai Wakil Ketua I dan Tgk H Mukhtar Ibrahim (Abati) sebagai Wakil Ketua II. Selain itu, turut dikukuhkan seluruh pengurus lainnya yang menduduki jabatan sebagai ketua, sekretaris dan anggota, mulai dari Komisi A, Komisi B hingga Komisi C.
Kepengurusan MPU Aceh Timur Masa Khidmat 2022-2027 tertuang dalam Keputusan Bupati Aceh Timur Nomor 451.7/674/2022 tertanggal 23 November 2022 masehi bertepatan 28 Rabiul Akhir 1444 hijriyah. Keputusan Bupati Aceh Timur tentang Pengurus MPU Aceh Timur ditandatangani Pj Bupati Aceh Timur Ir. Mahyuddin M.Si.
Hadir antara lain Pj Bupati Aceh Timur Ir Mahyuddin M.Si, Kajari Aceh Timur Semeru SH MH, Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh Timur Rudi Saputra, S.STP, M.AP, Kepala Sekretariat MPU Aceh Timur Erizal, SE, Pimpinan Dayah Almaimanah Keude Dua, Tgk H Abdul Wahab, dan sejumlah pejabat lain dari berbagai instansi pemerintahan.
Ketua MPU Aceh Timur, Tgk H Nawawi Abdul Muthallib, dalam sambutannya mengatakan, MPU merupakan lembaga yang sejajar dengan eksekutif dan legislatif, bahkan menjadi mitra dalam merumuskan berbagai kebijakan daerah, sehingga MPU juga ikut bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pemerintah yang jujur, bersih dan berwibawa serta islami.
“Kami berharap pengurus MPU yang baru dikukuhkan untuk berpartisipasi aktif dalam menjalankan amanah untuk membimbing umat ke arah yang lebih baik,” ujar Abi Nawi, seraya berharap pemerintah juga ikut mendukung lembaga MPU secara moral dan materi.
Pj Bupati Aceh Timur Ir Mahyuddin M.Si, dalam amanatnya mengharapkan, kepengurusan MPU ke depan dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik sesuai Qanun Provinsi Aceh Nomor 2 Tahun 2009 tentang MPU.
“Dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks saat ini, maka kami minta lembaga keulamaan ini perlu memperkuat koordinasi, komunikasi dan independensi,” kata Pj Bupati Aceh Timur.
Ditambahkan, kepemimpinan MPU harus kuat dan visioner agar mampu menerjemahkan dan mengaktualisasikan nilai-nilai syariat Islam. “Ini tujuannya untuk menjawab berbagai problematika sosial umat,” sebut Mahyuddin.
Mudah-mudahan, itikad baik dan niat yang tulus ikhlas mampu menggerakkan langkah untuk merubah karakter umat menjadi lebih baik dimasa mendatang. “Semoga kedepan kita mampu menata diri dan membentuk sikap yang pantang menyerah dengan jiwa dan semangat yang tinggi dalam menentang berbagai problema khusu’ dalam beribadah, berakhlakul karimah dan menjunjung tinggi tamaddun islami,” demikian Mahyuddin. (b11).