JANTHO (Waspada.id): Lapangan Jeumpa di Kota Jantho berubah menjadi lautan warna dan gerak pada Selasa (18/11/2025), ketika ratusan peserta didik PAUD/TK dari lingkungan PKG Terpadu Kota Jantho dan sekitarnya menampilkan Pagelaran Seni Tari Meusare-sare.
Ajang berskala besar ini menjadi catatan penting bagi Aceh Besar—untuk pertama kalinya daerah tersebut menggelar pagelaran seni secara masif dengan melibatkan peserta dalam jumlah besar.
Sebanyak 250 siswa tampil memadukan budaya lokal, ritme tradisi, dan kreativitas generasi muda. Gerakan tari yang serempak dan sarat makna berhasil memukau ratusan warga yang sejak pagi sudah memadati lokasi demi mendapatkan posisi terbaik untuk menyaksikan momen bersejarah ini.
Ketua Pelaksana, Fitriani, M.Pd, menyebut pagelaran ini sebagai bentuk apresiasi terhadap seni tradisional sekaligus upaya memperkuat identitas budaya di kalangan pelajar.
“Kami ingin memberi ruang bagi anak-anak untuk menunjukkan bakat dan mengenal lebih dekat warisan budaya daerah. Antusiasme mereka luar biasa,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Mitra Pelaksana, Rosna, S.Pd.Gr, menegaskan bahwa keberhasilan acara ini tidak lepas dari kolaborasi lintas sekolah dan komunitas seni di Kota Jantho.
“Kolaborasi ini membuktikan bahwa kecintaan terhadap budaya dapat menyatukan banyak pihak. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut,” katanya.
Pagelaran ini juga menjadi bagian dari karya para dosen Universitas Bina Bangsa Getsempena (UBBG) melalui Program Inovasi Seni Nusantara (PISN) Kemdiktisaintek Tahun Pendanaan 2025, dalam lingkup Pengabdian kepada Masyarakat. Lewat program ini, para dosen berupaya menghadirkan inovasi serta memperkuat seni tradisional sebagai bagian dari pelestarian budaya nasional.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Ditjen Riset dan Pengembangan, Kemdiktisaintek, atas dukungan penuh sehingga program ini dapat terlaksana.
Pagelaran Tari Meusare-sare tidak hanya menjadi panggung unjuk kreativitas, tetapi juga simbol kebersamaan dan kebanggaan terhadap budaya Aceh Besar. Di tengah tepuk tangan meriah penonton, kegiatan ditutup dengan harapan agar pagelaran seni seperti ini dapat terus dilestarikan dan menjadi agenda rutin di Aceh Besar. (id64)












