Scroll Untuk Membaca

AcehPendidikan

Peringati Hardiknas, Sekolah Dan Siswa Berprestasi Aceh Utara Terima Penghargaan

Peringati Hardiknas, Sekolah Dan Siswa Berprestasi Aceh Utara Terima Penghargaan
Pj Sekda Aceh Utara Dayan Albar didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jamaluddin, SSos, MPd menyerahkan penghargaan pemenang Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) SMP tingkat kabupaten tahun 2024, Senin (5/6). Waspada /ist
Kecil Besar
14px

LHOKSUKON (Waspada): Sejumlah sekolah dan siswa berprestasi menerima penghargaan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2024. Pemerintah Kabupaten Aceh Utara menggelar upacara Hardiknas, bersamaan dengan peringatan Hari Otonomi Daerah, di lapangan upacara Landing Kecamatan Lhoksukon, Senin (6/5).

Penghargaan diserahkan Pj Sekda Aceh Utara Dayan Albar didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jamaluddin, SSos, MPd.Yaitu, pemenang Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) SMP tingkat kabupaten tahun 2024, masing-masing Juara I menyanyi solo katagori individu atas nama Shafna Althafunnisa dari SMP Swasta Iskandar Muda, Juara II Alya Putri Balqis dari SMP Negeri 2 Sawang, dan Juara III Muhammad Ilham Arif dari SMP Negeri 2 Kuta Makmur.

Berikutnya, Juara I tari kreasi katagori kelompok atas nama Mahira Shafa, Kayziya Azkira, Ayyesha Gaudiza dari SMP Negeri 1 Dewantara, Juara II atas nama Zifanna Latisya, Azwatul Hafizah, dan Riska Thahira dari SMP Negeri 1 Kuta Makmur, dan Juara III atas nama Zaskia Ramazani, Intan Nazira, dan Niswatun Khaira dari SMP Negeri 1 Muara Batu.

Sedangkan untuk sekolah-sekolah peserta Olimpiade Sains Nasional Sekolah Dasar (OSN-SD) secara nasional tingkat kabupaten, diberikan kepada SD Negeri 1 Nisam, SD Negeri 1 Tanah Pasir, SD Negeri 11 Cot Girek, SD Negeri 12 Meurah Mulia, SD Negeri 14 Lhoksukon, SD Negeri 16 Dewantara, SD Negeri 17 Dewantara, SD Negeri 2 Lhoksukon, SD Negeri 2 Nisam, SD Negeri 2 Sawang, SD Negeri 3 Dewantara, SD Negeri 3 Lhoksukon, SD Negeri 3 Nisam Antara, SD Negeri 5 Baktiya Barat, SD Negeri 5 Syamtalira Bayu, SD Negeri 6 Samudera, SD Negeri 7 Lhoksukon, SD Negeri 7 Simpang Keuramat, SD Negeri 9 Simpang Keuramat, SD Swasta Al-Alaq Dewantara, SDIT Iskandar Muda, SDIT Madani Lhoksukon, dan SD Swasta PINUS.

Sebelum penyerahan penghargaan, Penjabat Sekda Kabupaten Aceh Utara Dayan Albar, SSos, MAP bertindak sebagai Pembina Upacara Hardiknas dan peringatan Hari Otonomi Daerah. Sedangkan perwira upacara Teuku Zawin, STr.IP, pemimpin upacara Ananda Afdhal, STr.IP, pembaca Pembukaan UUD ’45 Salsa Faradina, STr.IP, dan pembaca Ayat Suci Alquran Tgk M Yanis, SE. Kegiatan itu turut dihadiri oleh para Asisten Setdakab, para staf ahli bupati, para Kepala SKPK, para Camat, para Kepala Sekolah, para ASN yang berkantor di kawasan Landing, dan para siswa.

Dalam amanatnya Pj Sekda Dayan Albar membacakan sambutan Menteri Dalam Negeri tentang Otonomi Daerah dan sambutan Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek. Antara lain menyebutkan bahwa perjalanan kebijakan otonomi daerah selama lebih dari seperempat abad merupakan momentum yang tepat bagi kita semua untuk memaknai kembali arti, filosofi dan tujuan dari otonomi daerah.

Otonomi daerah merupakan hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana diatur dalam UU Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Setelah 28 tahun berlalu, otonomi daerah telah memberikan dampak positif berupa meningkatnya angka indeks pembangunan manusia (IPM), bertambahnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan kemampuan fiskal daerah. Peningkatan tersebut diharapkan agar dimanfaatkan untuk program-program pembangunan dan kesejahteraan rakyat, sehingga dapat meningkatkan angka IPM, menurunkan kemiskinan, meningkatkan konektivitas serta akses infrastruktur yang baik.

Sementara Menteri Dikbud Ristek dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Sekda Dayan Albar antara lain menyebutkan bahwa lima tahun terakhir ini adalah waktu yang sangat mengesankan dalam perjalanan kami di Kemendikbudristek. Menjadi pemimpin dari gerakan Merdeka Belajar semakin menyadarkan kami tentang tantangan dan kesempatan yang kita miliki untuk memajukan pendidikan Indonesia.

Bukan hal yang mudah untuk mentransformasikan sebuah sistem yang sangat besar. Bukan tugas yang sederhana untuk mengubah perspektif tentang proses pembelajaran. Pada awal perjalanan, kita sadar bahwa membuat perubahan butuh perjuangan. Rasa tidak nyaman menyertai setiap langkah menuju perbaikan dan kemajuan.(b08)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE