MUARA BATU, Aceh Utara (Waspada): Untuk meringankan serta mempermudah akses petani dan pelajar, Rabu (29/6), Geuchik Mane Tunong Faisal, S.T mulai membuka pembangunan jalan pintas menembus areal lahan persawahan yang menghubungkan dengan Desa Pante Gurah Kec. Muara Batu sepanjang 1,3 Km.
Setelah sekian tahun lamanya para petani mengeluhkan kondisi jalan desa tidak memiliki akses transportasi khusus untuk kepentingan angkutan hasil pertanian.
Menanggapi keluhan itu, akhirnya Geusyik Gampong Mane Tunong Faisal, ST bertekad mewujudkan keinginan para petani dengan memulai pembangunan jalan baru untuk kepentingan sektor pertanian dan pendidikan.
Geuchik Gampong Mane Tunong, Faisal, S.T mengatakan karena merespon keluhan petani, maka pihaknya bersama perangkat desa memulai pembukaan jalan baru sebagai jalan pintas bagi kebutuhan masyarakat.
Bahkan keinginan tersebut akhirnya dapat terwujud berkat kebaikan dan keikhlasan sejumlah warga pemilik tanah sawah yang rela mewaqafkan tanah sawahnya untuk kebutuhan pembangunan jalan tersebut.
Sehingga keinginan membangun dan membuka akses jalan baru itu bisa diwujudkan dengan mulus tanpa menimbulkan sengketa lahan yang berkepanjangan.
Geuchik menyebutkan pihaknya pun kini menggunakan anggaran Dana Desa TA 2022 untuk membangun jalan pintas akses petani dan anak-anak sekolah itu. Namun untuk tahap awalnya pihaknya mengerjakan pembangunan secara swakelola sampai 330 meter.
Geuchik menjelaskan bila pembangunan jalan itu rampung, maka nanti manfaatnya akan dirasakan oleh para petani yang bertani di dalam wilayah persawahan Desa Mane Tunong.
Karena melalui jalur itu bisa menjadi akses bagi petani untuk membongkar muat hasil panen, menghemat biaya panen padi dan menjadi jalan pintas bagi guru, orang perkantoran dan anak – anak yang bersekolah di Kec. Muara Batu setempat.
Termasuk juga dapat mempermudah para ASN yang setiap harinya melintasi untuk pulang dan pergi ke kantor yang terletak dibukota Kec. Muara Batu. “Kalau jalan pintas ini rampung maka akan meringankan beban masyarakat khususnya petani dari segi menghemat biaya operasionalnya. Karena selama ini petani kesulitan membawa hasil panen tanpa memiliki jalan terbuka,” ujarnya.
Terlebih lagi, bagi masyarakat, pelajar yang sebelumnya harus menempuh jalan utama Kecamatan Muara Baru dan Jalan Medan – Banda Aceh yang sering menimbulkan kemacetan di pagi hari.
Namun bila jalan baru sudah rampung, maka akan menjadi jalan pintas untuk bisa cepat sampai ke sekolahan dan perkantoran Kec. Muara Batu – Aceh Utara.
Geusyik menjelaskan bila saja pembangunan jalan pintas ini tidak dilakukan, maka dampak buruknya dikhawatir bisa mempengaruhi atau menurunkan semangat para petani berladang dan beralih ke profesi lain.
“ Saya beserta perangkat desa sangat bersyukur dan mengucapkan terimakasih atas dukungan masyarakat, terutama warga yang telah mewaqafkan tanahnya untuk kepentingan umum. Sehingga pembangunan ini .dapat dilaksanakan demi kepentingan bersama,” pintanya. (b09)