SINGKIL (Waspada): Lahan persawahan di Kabupaten Aceh Singkil kian hari kian menyusut. Hal ini disebabkan alih fungsi lahan dari persawahan menjadi perkebunan kelapa sawit.
Berdasarkan pantauan citra satelit Kementerian ATR/BPN, mencapai ratusan hektar lahan persawahan di Kabupaten Aceh Singkil telah mengalami penyusutan diperkirakan mencapai 422 ha.
Akibatnya, upaya mendukung program Pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional di Kabupaten Aceh Singkil semakin sulit dicapai.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan Kuatno dikonfirmasi Waspada.id, Rabu (7/9) mengungkapkan, penyusutan lahan persawahan yang terjadi di Kabupaten Aceh Singkil disebabkan alih fungsi menjadi Perkebunan Kelapa Sawit.
“Petani beralasan kenapa alih fungsi lahan, karena tanaman kelapa sawit ini dinilai lebih sangat menguntungkan dari pada tanaman padi,” ucap Kuatno.
Disamping itu beberapa lokasi lainnya beralasan, lantaran tanaman padi sering mengalami gagal panen karena terkena banjir. Hal ini disebabkan lokasi sawah merupakan kawasan langganan banjir.
Padahal berdasarkan analisa yang dilakukan, hasil budidaya tanaman padi ini setelah melalui perhitungan biaya pengeluaran dan perawatan, masih lebih menjanjikan daripada sawit, tambah Kuatno.
Dari data yang tercatat Dinas Tanaman Pangan, saat ini luas areal persawahan di Aceh Singkil mencapai 1.087 ha.
Dan berdasarkan sumber Kementerian ATR/BPN terpantau melalui citra satelit mencapai 422 ha persawahan di Aceh Singkil, telah alih fungsi lahan menjadi tanaman kelapa sawit, terang Kuatno.
Disebutkannya, beberapa areal persawahan yang telah alih fungsi, meliputi lahan persawahan di Desa Lae Balno, Napagaluh, Sianjo-Anjo, Lae Riman, Pangkalan Sulampi, Pakirahman, Singkohor, Kecamatan Singkil dan beberapa lokasi lainnya, bebernya. (B25)
Foto: Inilah salah satu lahan persawahan di Desa Ujung Bawang Kecamatan Singkil, yang kini beralih fungsi menjadi perkebunan tanaman kelapa sawit. Waspada/ Arief H