Scroll Untuk Membaca

Aceh

Perumda Tirta Tamiang Bangun Tanggul Cegah Lumpur Masuk Kanal Intake

Perumda Tirta Tamiang Bangun Tanggul Cegah Lumpur Masuk Kanal Intake
Direktur Perumda Tirta Tamiang, Ismail sedang mengawasi pekerjaan pembangunan tanggul di waduk kanal intake perusahaan tersebut di Kampung Kesehatan, Kec. Karang Baru, Aceh Tamiang, Sabtu (20/1) sore. Waspada/Muhammad Hanafiah

KUALASIMPANG (Waspada): Perumda Tirta Tamiang membangun tanggul untuk mencegah masuknya sedimen lumpur ke dalam kanal intake sebagai waduk memroses air bersih untuk kebutuhan pelanggan air bersih.

Pengamatan Waspada, Sabtu (20/1) sore, tampak Direktur Perumda Tirta Tamiang, Ismail sedang mengawasi pekerjaan pembuatan tanggul menggunakan ban mobil yang merupakan ban bekas yang dimanfaatkan untuk pembuatan tanggul.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Perumda Tirta Tamiang Bangun Tanggul Cegah Lumpur Masuk Kanal Intake

IKLAN

Menurut Ismail, pihaknya menggunakan ban bekas untuk pembangunan tanggul karena lebih efisien biayanya jika dibandingkan menggunakan tanggul berkonstruksi beton.

“Kalau dibangun tanggul berkonstruksi beton biayanya mahal. Tetapi buat tanggul pakai ban bekas lebih murah biayanya dan tidak rusak tanggul diterjang air sungai Tamiang,” ujarnya.

Lebih lanjut Ismail menjelaskan, akibat belum permanen Kanal Intake yang dimiliki Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Tamiang Kabupaten Aceh Tamiang, setiap pasca meluap air Sungai Tamiang perusahaan tersebut mengalami berkurangnya suplai air karena waduk mengendap sedimen lumpur yang dibawa air banjir masuk ke waduk.

“Berkurangnya suplai air tersebut diakibatkan sedimentasi lumpur yang mengendap dalam kanal yang sekarang sudah berbentuk waduk berukuran 60 × 30 meter,” tegasnya.

Menurutnya, endapan lumpur ini harus dibuang setiap Sungai Tamiang meluap. Kalau tidak dibuang dipastikan air sungai tidak masuk dalam kanal dan itu artinya perusahaan tidak mengelola, air bersih untuk kebutuhan pelanggan yang ada di Karang Baru dan Kota Kualasimpang.

“Kondisi ini harus segera kita tangani, besok (Minggu, 21/1) sekitar pukul 10.00 WIB perusahaan tidak mengelola air bersih untuk didistribusikan kepada pelanggan di Karang Baru dan Kualasimpang,” ujarnya.

Ismail menegaskan, terkait dengan besok tidak mengelola dikarenakan akan diturunkan tiga unit ekskavator untuk mengangkat lumpur.

Ismail menyatakan, pihak management mohon maaf atas pemberhentian suplai air. “Doakan besok tidak hujan, sehingga tiga ekskavator dapat berkerja maksimal,” pintanya.

Menurutnya, langkah ini dilakukan setiap pascabanjir dan dengan kondisi seperti ini, support air ke waduk tidak cukup dan akan terus dilakukan pengerukan agar air sungai bisa masuk ke dalam waduk kanal untuk diproduksi.

Ismail menegaskan, Kanal Intake dan waduk yang dimiliki belum permanen, masih berupa galian sehingga pasca air sungai meluap galian itu akan tertutup.

Dia juga mengungkapkan, salah satu penyebab pendistribusian air ke masyarakat sering terjadi gangguan adalah akibat pendangkalan kanal intake pendistribusian air dari sungai ke waduk, sehingga tidak dapat dilakukan pengelolaan air PDAM Tirta Tamiang.

“Untuk itu, kami meminta masyarakat untuk tetap bersabar, karena selama dilakukan proses normalisasi kanal, kemungkinan pasokan air bersih ke setiap rumah pelanggan akan terganggu,” ucapnya. (b14)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE