Scroll Untuk Membaca

AcehEkonomi

Petani Aceh Utara Panen 500 Ha Padi Pengendali Inflasi

Kecil Besar
14px

LHOKSUKON (Waspada): Petani berhasil memanen 500 hektare tanaman padi Musim Tanam Gadu di Desa Leuhong, Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara, Kamis (26/10). Panen padi varietas unggul, merupakan program pengendalian inflasi dari Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA).

Pj.Bupati Aceh Utara Dr Drs Mahyuzar MSi usai melakukan panen perdana padi pengendali inflasi di Paya Bakong menjelaskan, lahan sawah yang sangat luas di Aceh Utara menjadi salah satu upaya untuk pengendalian inflasi. Pengendalian inflasi melalui pertanian, khususnya hasil gabah sekaligus untuk kesejahteraan masyarakat. “Setidaknya ini sebagai salah satu cara kita mengendalikan inflasi, sehingga tidak menurunkan kesejahteraan masyarakat, tapi malah bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelas Mahyuzar didampingi Kadis Pertanian dan Tanaman Pangan Aceh Utara Erwandi, SP, MSi dan Kabid Produksi Tanaman Pangan Abdul Jalil, SP, MSi.

Pengendalian inflasi di Aceh melalui pemanfaatan lahan sawah Aceh Utara, menurutya sangat penting. Pemkab Aceh Utara berharap, ke depan progran ini akan mendapat dukungan anggaran lagi dari provinsi dan pemerintah pusat. “Dan ini sangat penting sekali, kita berharap ke depan lewat dana kita, maupun provinsi, kita juga harapkan dari pusat, bisa memberikan ke seluruhan,” tambahnya.

Keberhasilan petani di Paya Bakong ini, menurutnya sebagai bukti bantuan benih varietas unggul dari pemerintah Aceh, berhasil di Aceh Utara. Dengan keberhasilan para petani Desa Leuhong, diharapkan juga akan meluas ke kawasan lain di Aceh Utara.

Dukungan pengairan dari Bendung Alue Ubay, merupakan salah satu pendukung keberhasilan pertanian sawah di Paya Bakong. Dukungan irigasi, juga di lahan sawah kawasan lain di Aceh Utara. “Kita bersyukur karena daerah kita memiliki irigasi yang sangat baik dan lancar,” ujarnya.

Kendalikan Harga Gabah

Untuk meningkatkan kesejahteraan petani, tambah Mahyuzar, Pemkab Aceh Utara juga perlu mengendalikan harga gabah. Untuk itu pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak pertanian dan instansi terkait lain. “Ini akan kita koordiansi bukan hanya dengan dinas pertanian saja, namun juga dengan instansi lain sehigga bisa terkoneksi,” tegasnya.

Dia menjelaskan, biasanya ketika memasuki masa panen, harga gabah akan turun. Akibatnya dapat merugikan petani. Namun ketika harga gabah terlalu tinggi, menyebabkan inflasi. Oleh sebaba perlu kerjasama dengan Bulog dan instansi terkait lain, agar harga gabah terkendali. “Harga murah merugikan petani, sementara bila harga terlalu tinggi mempengarui inflkasi, jadi kita coba jaga keseimbangan ini dengan kerjasama dengan pihak Bulog dan dengan lembaga vertikal lainnya,” kata Pj.Bupati Aceh Utara Mahyuzar.

Panen perdana tenaman padi program pengendali inflasi Aceh juga dihadiri mewakili dari Dinas Petanian Aceh. Selain itu ikut dihadiri mewakili unsur Muspika plus Aceh Utara. Usai panen perdana, Pj.Bupati Aceh Utara juga menyerahkan benih padi varientas unggul kepada para petani.(b08)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE